Di depan Pastoran Gereja Katolik Santa Maria Fatima Betun, Keuskupan Atambua, Kabupaten Malaka, ada sebuah kolam, persisnya di depan kamarnya salah satu Pastor Muda di Paroki Betun, Rm. Marsel Nai Key, Pr.
Di dalam kolam itu, dilepaskan ratusan ekor ikan, yang terdiri dari jenis ikan nila dan mujair.
Tempat ini selalu kami gunakan untuk bercerita dan berbagi pengalaman, mulai dari yang lucu-lucu, hingga yang paling serius.
Setiap kali saya duduk di samping kolam, Saya perhatikan betul, leluasanya ikan-ikan kesana kemari. Mereka tak punya aturan lalulintas, lagipula tidak ada kecelakaan.
Saya, lalu bertanya-tanya apakah mereka memiliki bahasa? Dan mampu berbahasa? Entahlah!!!
Satu yang pasti, mereka hidup. Mereka bergerak. Mereka tidak saling memangsa. Arus mereka bergerak, sangat leluasa. Mereka bergerak lentur, dan terus bergerak. Saya kemudian menemukan, kalau-kalau rahasia ikan-ikan kolam itu sehat, adalah karena terus bergerak. Teruslah bergerak, agar tetap sehat. Mungkin karena terus bergerak, ikan-ikan kolam tidak terpapar virus corona.
Adalagi rahasia lain lagi. Lentur ialah bentukan dari sifat air yang cair dan lembut. Memang dalam keadaan cair dan lembut, segalanya selalu menyenangkan.
Ikan-ikan itu bergerak lentur, dan tanpa paksaan. Semuanya bergerak lentur, mulai mulut hingga ekornya.
Kelembutan dan kelenturan merupakan syarat untuk bergerak. Semakin lembut air, semakin lentur pula ikannya berenang. Kecepatan mereka berenang, sangat ditentukan oleh dua hal di atas.
Mari kita belajar!!!
Belajar dari Sifat Air Mencair