Mulut banyak tak sejalan dengan hati. Kata membusur, gemuknya kabar angin. Zaman ini, zaman rawat isu. Merawat isu, biayanya lebih mahal daripada merawat hati
Kutempatkan kata ampun ini untukmu, wahai para pembusur kabar angin. Akan ku kunci tajamnya busur dengan kunci Sang Petrus.
Menepis isu, hukumnya butuh dua keping emas, yang tidak mahal, dan tidak perlu dimahalkan. Satunya akal, satunya hati. Â
Tidak perlu membusur kabar, untuk mengantongi senang sendiri. Yang namanya membusur, sasarannya butuh tepat. Sulit tepat, kalau terus tergoncang angin.
Kalaupun membusur itu tajam, menangkal perlu kuat. Ada dua permainan; membusur dengan nafsu, dan menangkal dengan sadar.
Betun, 23/11/2020
Rm. Yudel Neno, Pr
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI