Kunyalakan lilin, satu persatu. Syahdunya memikat kalbu, tatkala sukma-sukma bersorak-ria, berlaksa-laksa dalam tatapan yang membahagiakan bersama Sang Khalik.
Kusebut nama, satu persatu. Kutuliskan dalam secarik kertas dengan huruf-huruf doa, semoga bahagiamu menjadi doa buatku, wahai para leluhurku.
Kutatap cahaya lilin satu persatu. Kuyakinku diriku, kalau Sang Khalik berhati besar tuk merangkulmu.
2 November, kumencintaimu, terutama karena detik-detikmu adalah doa.
Betun, 02/11/2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!