(Injil Yohanes, 2:1-11)
Mukjizat pertama yang dilakukan Yesus dalam seluruh karyaNya adalah mengubah air menjadi anggur.
Menurut Santo Agustinus, air melambangkan Hukum Perjanjian Lama, dan anggur melambangkan Hukum Perjanjian Baru. Memang benar bahwa apa yang diubah oleh Yesus yakni air merupakan simbol bahwa air yang digunakan untuk pembasuhan dalam Perjanjian Lama, kini telah diganti dengan Anggur yang hidup, yang melimpah ruah yakni Yesus sendiri dalam Perjanjian Baru.
Mengubah air menjadi anggur menunjuk pada simbol perubahan total, di mana diriNya sendiri hadir dalam Perjanjian Baru, berbanding sabda-sabda para Nabi Perjanjian Lama.
Mengubah air menjadi anggur, terjadi oleh Yesus sendiri namun atas daya tanggap Maria terhadap situasi kehabisan waktu itu. Simbol ini menunjuk pada pintu Perjanjian Baru adalah Maria, yang memungkinkan Yesus lahir ke dunia sebagai kunci Perjanjian Baru.
Pernyataan mereka kehabisan anggur merupakan suatu informasi biasa, menanggapi situasi, tanpa menggunakan status Maria sebagai seorang ibu untuk mengintervensi Yesus.
Maria memang melahirkan Yesus tetapi kuasaNya sebagai Putera Allah tetap melekat dalam diri Yesus.
Maria menyerahkan persoalan mereka kehabisan anggur dan Yesus sendiri yang menentukan (bukan ibuNya yang menentukan), IbuNya mau apa dan apa yang harus Ia lakukan.
Yesus mengubah air menjadi anggur atas daya tanggap Maria menunjuk pada simbol bahwa dalam Perjanjian Baru, kita telah hidup dalam manusia baru bukan manusia lama, dan itu terjadi karena Maria turut berpartisipasi di dalamnya.
Kini, kita hidup dalam anggur yang berlimpah. Maka berbahagialah mereka yang memilih jalan khusus menjadi imam, yang setiap waktu selalu  kelimpahan anggur untuk terus mengisi cawan kehidupan umat, tatkala nyaris kering terkikis teriknya berbagai godaan dan kenikmatan duniawi.
Selamat berefleksi...Tuhan memberkati....
by Yudel Neno