Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meretas Marginalitas Pemahaman dalam Tubuh Gereja

2 Agustus 2019   17:49 Diperbarui: 3 Agustus 2019   07:38 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: terang-sabda.com

Pemahaman di atas sangatlah penting. Mengapa demikian? Sebab ketika Gereja dinilai telah keliru hanya ulah personal kaum terpanggil, di satu sisi, umat sebenarnya menyangkal hakekatnya sendiri sebagai Gereja.

Tentu tulisan ini sama sekali tidak ingin menempatkan kaum terpanggil di atas angin, karena terkesan disanjung-sanjung, tetapi bahwa pemahaman yang utuh dan kritis tentang Gereja perlu dihidupi terus-menerus dari waktu ke waktu demi menghindari kekecewaan terselubung dan sikap antipati terhadap Gereja yang sebenarnya bersumber dari "kedangkalan" pemahaman terhadap Gereja itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun