Pemahaman di atas sangatlah penting. Mengapa demikian? Sebab ketika Gereja dinilai telah keliru hanya ulah personal kaum terpanggil, di satu sisi, umat sebenarnya menyangkal hakekatnya sendiri sebagai Gereja.
Tentu tulisan ini sama sekali tidak ingin menempatkan kaum terpanggil di atas angin, karena terkesan disanjung-sanjung, tetapi bahwa pemahaman yang utuh dan kritis tentang Gereja perlu dihidupi terus-menerus dari waktu ke waktu demi menghindari kekecewaan terselubung dan sikap antipati terhadap Gereja yang sebenarnya bersumber dari "kedangkalan" pemahaman terhadap Gereja itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H