Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menenun Makna Hidup di Balik Keindahan Tenun Ikat

24 Juli 2019   14:51 Diperbarui: 24 Juli 2019   15:08 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keuskupan Atambua dalam rangka memeriahkan Pertemuan Pastoral (Perpas) Regio Nusa Tenggara (Nusra) ke-XI 2019 di Atambua, mulai 22-27 Juli 2019, turut serta menyelenggarakan Pameran Ekonomi Kreatif yang bertempat di sekitar lokasi Keuskupan Atambua.

Salah satu stand yang cukup menarik perhatian adalah stand milik umat Paroki Betun, Kabupaten Malaka.

Saya terkesima ketika mengunjungi stand ini karena rupa-rupa tenun, hasil karya masyarakat Betun, dengan berbagai motif dipamerkan di sana. Mulai dari warna redup yang tenang hingga warna terang yang mencolok.

dok.pribadi
dok.pribadi
Mengamati secara cermat, motif-motif itu, menyimak berbagai komentar dari para pengunjung, saya terkesima untuk menenun makna-makna bagi kehidupan di balik keindahan warna dan motif kain yang dipamerkan.

Keindahan terpancar dari kain, mengandung makna bahwa dari warna-warni yang ada, mampu diracik menghasilkan keindahan yang luar biasa.

dok.pribadi
dok.pribadi
Perbedaan warna dan motif, membuahkan keindahan, sedap dipandang mata. Warna-warni yang beraturan, motif-motif yang bersusunan, model-model yang berbeda mengingatkan saya akan semboyan Bangsa ini; Bhinneka Tunggal Ika; Biar berbeda-beda asal tetap satu jua.

Sungguh indah bila hidup bersama dihayati sebagai karunia dari Yang Kuasa. Dari perbedaan menghasilkan keindahan. Keindahan memang syaratnya ialah perbedaan. Keindahan adalah buah yang matang dari perbedaan.

dok.pribadi
dok.pribadi
Perbedaan yang dihayati dengan baik adalah titik tolak manjur bagi tepatnya langkah untuk merajut kebersamaan. Tidak adapun satu kebersamaan di dunia ini tanpa mengakui bahwa berbeda itu indah. Kalau bukan itu yang diakui, maka janganlah heran, konflik akan terjadi di mana-mana, korban akan berjatuhan di mana-mana ibarat teriknya matahari melahirkan musim gugur.

Kehidupan inipun banyak warna-warninya. Dari tenunan, hasil karya manusia, setiap kita hendaknya belajar, terutama bahwa sesuatu yang indah hanya dapat dihasilkan dari upaya yang serius.

Motif-motif yang berbeda mengingatkan kita akan etnis-etnis yang berbeda pula. Dari segala perbedaan, keindahan mampu menyatukan cara pandang kita. Keindahan memang melampaui ruang dan waktu. Yang indah, ada dalam ruang dan dalam waktu tetapi sekaligus melampauinya.

Aristoteles mengatakan keindahan bukanlah benda melainkan cara pandang benda. Benar demikian. Itu berarti kita pola pikir menjadi syarat untuk keindahan. Sesuatu bisa dipandang indah dan lebih utama, kalau yang dipandang itu dihayati dalam hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun