Ungkapan "nanti orang bilang apa" kedengarannya biasa saja.. Kalau menyimak baik-baik ungkapan ini, ada makna tersembungi di baliknya.
Saya menangkap dua makna, yang satunya menunjuk pada gengsi, yang lainnya menunjuk pada sikap waspada. Yang pertama, ungkapan nanti orang bilang apa sebagai ekspresi rasa gengsi.
Dalam kebiasaan orang-orang Timor pada umumnya, tingginya rasa gengsi untuk melakukan sesuatu sering diperdengarkan melalui ungkapan ini. Misalnya acara syukur yang sederhana, pada umumnya tidak diinginkan atau maunya yang besar-besaran, sebab kalau tidak seperti itu, nanti orang bilang apa. Kalau tidak pesta, nanti orang bilang apa. Kalau tidak beli ini, tidak beli itu, nanti orang bilang apa. Pada titik ini, rasa gengsi nampak.
Ungkapan nanti orang bilang apa, lantas secara diam-diam menuntun seseorang untuk melakukan sesuatu di luar kemampuannya. Apa yang sebenarnya tidak mampu secara material, dirasakan perlu untuk dilakukan demi mempertahankan rasa gengsi. Tidak heran banyak biaya diobral untuk menyelenggarakan pesta besar-besaran yang tidak sedikit biayanya. Ungkapan nanti orang bilang apa, secara material berujung pada utang yang besar-besaran. Singkatnya, demi mempertahankan rasa gengsi, acara besar-besaran perlu dilakukan, sekalipun utang menumpuk seusai itu.
Yang kedua, ungkapan nanti orang bilang apa sebagai wanti-wanti untuk waspada. Seringkali peringatan terhadap seseorang untuk tidak melakukan sesuatu yang salah atau yang buruk, diungkapkan melalui ungkapan ini. Kalian tidak boleh nakal, kalian tidak boleh mencuri, kalian tidak boleh........nanti orang bilang apa. Pada titik ini, ditemukan adanya unsur positif dari ungkapan ini. Ada fungsi kontrol yang terkandung di dalam ungkapan nanti orang bilang apa.
Dari kedua makna di atas, nampak bahwa budaya relasi orang-orang Timor masih sangat kuat. Kedua makna di atas dapat dipahami dalam praandaian bahwa orang-orang Timor masih kental dengan faktor eksternal sosial dalam relasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H