Pendidikan merupakan sebuah usaha sadar oleh manusia, dari manusia dan untuk manusia. Dengan demikian, pendidikan berarti sebuah usaha untuk memanusiakan manusia.Â
Manusia benar manusia jika ia bebas. Kita tidak dapat menghapus kebebasan manusia, karena untuk menghapus kebebasan manusia mengandaikan lebih dahulu dihapus kehendak bebas manusia. Sementara hal ini tidak mungkin. Menghapus kehendak bebas manusia sama halnya dengan menghapus martabat manusia. Ini berarti sejak mula, manusia adalah makhluk yang bebas. Pendidikan yang tidak mampu mengantar manusia hingga mengalami pembebasan, itu bukanlah pendidikan, itu kekerasan.
Pendidikan yang membebaskan berarti melalui pendidikan, seseorang dibina, dididik, dibimbing, diasah dan diasuh untuk sadar akan kebebasannya dan bertanggung jawab untuk kebebasannya.Â
Sadar akan kebebasan, selalu mengandaikan rasa tanggung jawab. Tanggung jawab selalu ada kaitannya dengan kebebasan. Kebebasan ada kaitannya dengan hati nurani. Hati nurani dikatakan bebas sejauh bebas itu selalu dalam koridor moral-etis. Bebas dalam koridor moral-etis berarti bebas untuk melakukan yang baik dan bebas dari segala perilaku buruk atau jahat.
Bebas untuk melakukan yang baik, bertitik tolak dari kenyataan bahwa setiap manusia adalah makhluk bermartabat yang pantas dihormati dan layak dikagumi. Bebas dari segala perilaku buruk atau jahat bertitik tolak dari kenyataan bahwa setiap manusia adalah aku yang lain. Tuntutan etnisnya adalah aku harus berlaku baik terhadap mereka sebagaimana aku berlaku baik terhadap diriku sendiri.
Bebas untuk berbuat baik sebagai produk hati nurani, melahirkan rasa tanggung jawab.Â
Tanggung jawab berarti berani  menjawab iya terhadap perbuatan yang baru saja dilakukan. Jenis tanggung jawab ini sangat menjunjung tinggi kejujuran. Tanggung jawab juga berarti berani menjawab iya kemudian menyusul tindakan. Jenis tanggung jawab ini menjunjung tinggi komitmen.
Ada dua jenis tanggung jawab yakni tanggung jawab terhadap sekarang dan tanggung  terhadap yang akan datang.
Tanggung terhadap sekarang merupakan sebuah tanggung jawab untuk perbuatan yang baru saja dilakukan beserta resikonya. Tanggung jawab terhadap yang akan datang merupakan sebuah tanggung jawab atas perbuatan yang terjadi kemudian.Â
Bertanggung atas sebuah perbuatan yang baru saja dilakukan otomatis menerima resiko yang timbul dari perbuatan itu. Jika ada suatu perbuatan keliru dan ada rasa tanggung jawab, kemudian rela dan berani menerima resiko sebagai bagian dari kekeliruan dan pada akhirnya mengatakan niat untuk berubah tanpa paksaan atau dengan penuh kesadaran, tanggung jawab jenis ini akan melahirkan sebuah pembebasan.Â
Jika ada perintah untuk mengerjakan sebuah pekerjaan dan seseorang dengan niat yang tulus menerima kemudian diikuti dengan tindakan penuh komitmen, tanggung jawab jenis ini pun akan membawa pembebasan.Â