Sebelum kita mengenali orang lain di sekitar kita, haruslah terlebih dahulu kita mengenal diri kita sendiri. Memahami bagaimana diri sendiri merupakan hal yang sangat penting, tetapi sebagian besar orang kesulitan dalam memahami dirinya sendiri. Bahkan mereka lebih sering menilai orang lain ketimbang menilai serta memahami dirinya sendiri. Dalam mengenali orang lain kebanyakan orang dianggap lebih mudah dari pada mengenali dirinya sendiri.
Mengenali diri sendiri bukanlah hal mudah, karena itulah yang menyebabkan kebanyakan orang sangatlah mudah untuk mendapatkan kesalahan orang lain. Tetapi sangatlah sulit untuk menyadari kesalahannya sendiri. Akibatnya orang tersebut selalu menganggap dirinya selalu benar dan mengangap orang lain selalu salah. Orang yang tidak dapat mengenali dirinya sendiri disebut orang yang tidak tau diri
Mengenali diri sendiri memanglah bukan hal mudah, aka tetapi hal ini harus dilakukan oleh setiap orang. Maka dari itu, mengenali diri sendiri lebih penting dari pada menilai orang lain. Hal tersebut akan membuat kita mudah untuk menempatkan diri di lingkungan kita dengan baik.
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita mengikuti apa yang diajarkan oleh orang tua kita maupun lingkungan kita, baik itu didalam lingkungan keluarga, teman, masyarakat, dan siapapun yang dekat dengan kita. Didalam negara kita sendiri juga telah diajarkan norma-norma, ajaran-ajaran, aturan-aturan yang yang berlaku di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Setelah mengetahui pentingnya mengenali diri sendiri maupun orang lain, kali ini akan aku paparkan tentang biografi diriku sendiri.
Nama Frengky Septiyan bisa dipanggil Frengky. Aku merupakan anak pertama yang lahir dari pasangan suami istri bernama Narno dan Aminah pada tanggal 25 September 2001 di Kota Pacitan. Aku dilahirkan dengan cara normal seperti bayi yang dilahirkan pada umumnya.
Sesaat setelah aku dilahirkan, terjadi sedikit ketidaksesuaian yang mengharuskan aku saat bayi harus mendapatka perlakuan khusus. Setelah beberapa jam mendapat perlakuan khusus, berangsur membaik dan bisa pulang. Dari kecil aku diasuh oleh ibu sedangkan ayah merantau ke luar pulau untuk bekerja.
Setelah beberapa tahun aku sudah berumur balita, kemudian diasuh oleh nenek dan kakekku (orang tua dari ibu) sedangkan ibu bersama ayah pergi bekerja ke tempat kerja ayahku sebelumnya. Hingga beberapa tahun aku berusia 5 tahun sudah bersekolah di sebuah taman belajar selama 2 tahun, kemudian di usia 7 tahun sudah bersekolah di SD selama 6 tahun hingga lulus aku sudah berusia 12 tahun.
Setela lulus dari SD kemudian aku pindah tempat tinggal, yang sebelumnya bersama nenek dan kakekku kemudian pindah bersama ayah dan ibuku. Setelah itu aku melanjutkan pendidikannya ke SMP di daerah tempat tinggalku. Hingga 3 tahun aku pun lulus dari SMP di usia 15 tahun. Kemudian aku melanjutka ke SMK dengan Program Studi Multimedia. Hingga di usia 18 tahun, aku lulus dari SMK kemudian melanjutkan studi di Universitas Islam Negeri Sunan Kalaijaga dengan Program Studi Ilmu Komunikasi.
Kemudian aku akan membagikan cerita pengalaman yang pernah aku alami yang tidak akan pernah terlupakan. Aku ketika itu masih bersekolah di jenjang SMP, aku mengikuti kegiatan pramuka. Saat itu pada tahun 2016 kegiatan pramuka sangat eksis di kalangan pelajar dan hampir semua siswa mengikuti kegiatan pramuka. Pada saat itu terdapat kegiatan pramuka penggalang yang sangat bergengsi di Indonesia yaitu Jambore Nasional. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan pertemuan Pramuka Penggalang dari seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di bumi perkemahan Cibubur Jakarta pada tanggal 14 Agustus 2016. Peserta dalam kegiatan tersebut haruslah berkompeten dan mengikuti seleksi yang ketat di kwarcabnya masing-masing.
Aku yang merupakan siswa yang aktif dalam kegiatan pramukapun mengikuti seleksi tersebut untuk berpartisipasi kegiatan tersebut. Berbagai ujian dan tes sudah dilalui dan akhirnya akupun lolos seleksi bersama teman-temannya yang lain dan berhak untuk mengikuti kegiatan kepramukaan yang akan diselenggarakan di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta. Hingga akhirnya di hari pemberangkatan pada 10 Agustus 2016 pada pukul 10 siang sejumlah 32 peserta termasuk aku diberangkatkan menuju Jakarta menggunakan media transportasi bus yang memakan waktu hingga 15 jam perjalanan.