Mohon tunggu...
Frengki Dermus Linthin
Frengki Dermus Linthin Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Seorang guru yang memiliki ketertarikan pada Isu sosial budaya,dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Relevansi model kepemimpinan Jepang dengan model Kepemimpinan Kaparenggesan di Toraja

27 Juli 2024   09:34 Diperbarui: 27 Juli 2024   09:36 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada banyak hal muncul di benak  kita ketika berbicara tentang Kepemimpinan, mulai dari strategi,gaya  serta model kepemimpinan.Pada kesempatan ini penulis akan memberikan sedikit ulasan   tentang model kepemimpin  jepang dengan model kepemimpinan di Toraja .

Sejak perang dunia kedua berkobar. sebenarnya Kaisar Hirohito ( kaisar Jepang ) tidak setuju Jepang melibatkan diri dalam perang terbesar sepanjang umat manusia. sebagai seorang pemimimpin Jepang, sang kaisar memikirkan kan kepentingan rakyat jepang. sang kaisar tak ingin rakyat jepang ikut menderita karna perang. tapi sang kaisar juga tidak bisa membendung tentara jepang untuk ikut terlibat berperang. ketika jepang pada posisi terpojok. sebagai seorang pemimpin ( kaisar ). sang kaisar mengambil keputusan yang berani. menyerah tanpa syarat supaya rakyat jepang tidak semakin menderita. di kalangan militer sebenarnya masih ada 2 kubu, ingin melanjutkan perang dan ingin menyerah. malahan ada tentara jepang yang berinisiatif untuk melakukan kudeta terhadap kaisar. tapi kaisar sedikitpun tak bergeming dan tak gentar.  sebagai seorang pemimpin jepang. sang kaisar pasang badan menghadapi tentara radikal demi kepentingan rakyat jepang. keputusan yang sangat sulit, karna jabatan kaisar jadi taruhannya. setelaj perang berakhir. amerika dan sekutunya tetap memperlakukan kaisar jepang secara terhormat dan kekaisaran jepang selamat dari kehancuran. di sini kita bisa menyimak kepiawaian kaisar jepang dalam menyelamatkan rakyat jepang dan kekaisaran jepang.  dalam mengambil keputusan untuk menyerah tanpa syarat, sang kaisar sudah mempertimbangkan dampaknya secara matang. menyerah tanpa syarat adalah sebuah pilihan yang tepat. setiap hari kita selalu diperhadapkan terhadap sebuah pilihan. kita harus berhati hati dalam menentukan sebuah pilihan jika ingin tetap survive.

Dalam Lingkup masyrakat Toraja Kaparanggesan merupakan sebuah jabatan,status dan simbol dan merupakan  pusat tatanan budaya di yang dimiliki  setiap daerah di Toraja. Kaparanggesan dijabat oleh seseorang yang disebut to parengge' yang dapat diturunkan ke keturunan berikut atau keluarga yang memilki hubungan dara.Seorang Parengnge'  harus piawai dalam memimpin masyarakat  supaya jabatan  kaparengngesan di  tetap survive dan sustainable. Jaman memang berubah. model berpikir memang berubah. oleh karna itu seorang pemimpin, termasuk pemimpin tondok ( parenge') harus  ikut beradaptasi dengan perubahan dengan tetap berpegang pada prinsip prinsip dasar.

Penulis: dr. Yafet Pasang Sp.B

Editor : Frengki Dermus Linthin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun