Curup - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Curup olah lahan untuk dijadikan sentra buah-buahan. Hal ini merupakan salah satu upaya Lapas Curup untuk meningkatkan program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan.
"Kami punya lahan yang memungkinkan untuk dimanfaatkan, sangat disayangkan kalau tidak dikelola dengan baik. Kami punya Sarana Asimilasi dan Edukasi yang produktif, namun ingin mengembangkan lagi melalui lahan yang tadinya tidur dan jadi lahan produktif, yaitu sentra buah-buahan," terang Kepala Lapas Curup melalui Kasubsi Bimker & Pengelolaan Hasil Kerja, Sumpeno, Kamis (27/6).
Sumpeno mengatakan pengolahan lahan untuk sentra buah-buahan ini melibatkan  Warga Binaan. "Keterlibatan Warga Binaan dalam persiapan lahan ini tidak hanya memberikan mereka keterampilan, tetapi juga mengembangkan nilai-nilai seperti kerja keras, disiplin, dan kerja tim. Saya rasa proses ini juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk bisa meningkatkan rasa percaya diri dan membangun motivasi positif untuk masa depan," ucapnya.
Berbekal tanah yang bagus dan subur, dengan bermodal cangkul dan semangat gotong royong bersama Warga Binaan, ia yakin lahan ini bisa menjadi sentra buah-buahan yang nantinya akan terus dikelola dan panen beragam buah-buahan serta memberikan kontribusi nyata terhadap lingkungan sekitar Lapas. "Warga Binaan belajar untuk menghargai alam dan memanfaatkannya secara berkelanjutan, sekaligus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dalam hal produksi pangan," tambah Sumpeno.
Ia pun menyampaikan program pembinaan kemandirian yang diselenggarakan Lapas Curup bertujuan meningkatkan produktivitas Warga Binaan agar setelah menjalani masa pidana dan kembali ke masyarakat, mereka mempunyai keterampilan yang dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. "Program pembinaan kemandirian tidak hanya bertujuan mengembangkan keterampilan Warga Binaan, tetapi juga upaya untuk mempersiapkan mereka kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang dapat membantu mereka mengubah hidup menjadi lebih baik setelah masa pidananya berakhir," pungkas Sumpeno. (Ng19)