Ciptakan Warga Binaan Produktif, Lapas Curup Gelar Pelatihan Kemandirian Bersertifikat

Curup, Info Lacrele - Pemasyarakatan mempunyai tujuan untuk membentuk warga binaan pemasyarakatan (WBP) agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindakan pidana sehingga masyarakat dapat menerima mereka kembali. Salah satu langkah yang dapat dilakukan agar tujuan tersebut dapat tercapai adalah dengan pembinaan kemandirian.

Pembinaan kemandirian merupakan suatu wadah dalam mengembangkan minat dan bakat warga binaan pemasyarakatan (WBP) sebagai bekal mereka untuk kembali dan diterima oleh masyarakat. Kali ini, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Curup kembali menggelar kegiatan pembinaan kemandirian sebanyak 4 (empat) Paket berupa pelatihan Barber Shop, Meubelair, Pengelasan, dan Bubut Kayu sebagai langkah strategis dalam memberikan pembinaan dan pelayanan prima kepada WBP. 

Humas Lacrele

Kepala Lapas Kelas IIA Curup, Ronaldo Devinci Talesa setelah resmi membuka kegiatan pada Senin Pagi 06 Mei 2024 Menyampaikan:  "WBP atau narapidana yang menjalani Pidana itu tidak hanya menjalani masa pidana dengan terkunci dibalik Terali, mereka juga mendapatkan pembinaan yang salah satunya adalah pelatihan keterampilan kerja dengan tujuan memberi bekal mereka saat kembali ke masyarakat, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja dan tidak mengulangi perbuatan melanggar pidana lagi." Ucap Ronaldo.

Untuk diketahui Publik, bahwa kegiatan pelatihan ini sudah berjalan selama 2 (dua) hari, dengan menggandeng Instruktur berpengalaman dari Lembaga Latihan Kerja (LLK) Rejang Lebong. Dimana kegiatan kali ini dipusatkan di Area Bengkel Kerja Lapas Curup, dengan peserta sebanyak 20 (dua puluh) orang. Kegiatan akan dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari ke depan, dengan total 30 jam Pelatihan. 

Lacrele

Kasubsi Pengelolaan Hasil Kerja Lapas Curup Sumpeno, menambahkan bahwa Setelah kegiatan nanti, Peserta diharapkan dapat menguasai materi pelatihan dengan baik dan maksimal, serta akan diberikan Sertifikat sebagai bukti legal bahwa mereka telah mengikuti dan menguasai materi pelatihan dengan baik, untuk kemudian dapat diaplikasikan setelah bebas nanti.