Mohon tunggu...
Frenda Yentin Madiana
Frenda Yentin Madiana Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bekerja Keras Bekerja Cerdas

25 Desember 2013   21:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:29 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13879816411360021615

http://denikurniawan.files.wordpress.com

Sering kita mendengar kata-kata kerjakanlah sesuatu dengan keras atau teruslah bekerja keras untuk mendapatkan apa yang kau mau. Semua pekerjaan yag kita lakukan belum tentu adalah pekerjaan yang dlakukan dengan cerdas.Bisa jadi kita bekerja sangat keras, kita sudah memfokuskan pikiran kita hanya untuk hal tersebut saja, kita sudah memeras otak dan tenaga kita untuk peerjaan tersebut. Namun, yang kita dapatkan tidak sebanding dengan apa yang kita lakukan. Maka, hal itu dapat disebut bahwa kita sudah melakukan pekerjaan yang keras namun kita tidak cerdas dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.

Sebelumnya, mari kita bedakan apa itu bekerja keras dan apa itu bekerja cerdas. Sesuatu hal yang kita lakukan bisa disebut dengan kerja keras ketika kita hanya focus terhadap pekerjaan itu. Kita melupakan segalanya dan hanya terfokus terhadap pekerjaan tersebut dimana pikiran dan tenaga kita dicurahkan hanya untuk satu pekerjaan tersebut. Atau juga seperti Hadist Nabi Muhammad SAW yaitu,

Rasulullah SAW bersabda: “bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok.”

Ini menunjukkan bahwasanya kita harus bekerja sekeras - kerasnya di bumi seperti kta akan hidup selamanya. Tapi dalam bekerja keras kita juga perlu bekerja cerdas. Bekerja cerdas adalah bekerja dengan cara efektif dan efesien atau bekerja seefektif dan seefesien mungkin untuk mencapai tujuan yang dicapai. Cara yang dapat kita lakukan agar kita bekerja keras namun cerdas antara lain, pertama, kita menentukan tujuan apa saja yang akan kita capai atau bisa disebut dengan penentuan goal. Apabila goal sudah disetujui dan diterima maka kita akan dengan mudah memikirkan cara-cara untuk mencapai goal tersebut, dan dalam pekerjaan kita akan terarah. Jika pekerjaan kita sudah terarah maka dalam mencapai tujuan kita tidak banyak membuang waktu.

Kedua, kita membuat rencana atau planning pekerjaan apa saja yang akan kita kerjakan untuk mencapai tujuan tersebut dengan efektif dan efesien. Rencana-rencana ini juga meliputi penentuan strategi, anggaran, system dan prosedur. Planning ini sangat dibutuhkan, karena tanpa adanya planning kita biasanya hanya membuang – buang waktu untuk ngobrok, nonkrong dan lain sebagainya.

Ketiga, gunakan kreativitas dalam bekerja. Kreativas sangat membantu dalam menyelesaikan masalah. Dengan kreativitas kita akan dengan mudah mencari jalan agar pekerjaan kita mencapai tujuan dengan cepat dengan tenaga dan biaya yang minim.

Keempat, gunakan relasi atau teman-teman kita untuk membantu pekerjaan kita. Mengingat kita bukanlah super hero yang bisa melakukan segalanya. Kita juga butuh pertolongan dari oran lain, mengingat kita adalah makhluk social yang selalu berusaha berinteraksi kepada sesama manusia dalam segala hal, termasuk pekerjaan.

Kelima, berikan waktu istirahat untuk tubuh kita. Jangan paksakan tubuh kita loyo karena pekerjaan. Sebagai makhluk kita juga butuh istirahat untuk merefresh pikiran kita. Jika pikiran kita sudah tidak panas lagi maka ide-ide baru akan muncul yang mana akan mempercepat pekerjaan kita.

Keenam, evaluasi. Kita mencoba mengevaluasi apakah planning - planning yang kita terapkan itu banyak kelemahan dan kekurangannya tidak. Ini sangat dibutuhkan agar kelemahan dan kekurangan – kekurangan tersebut tidak terulang lagi di masa yang akan datang.

Setelah semua hal diatas sudah kita lakukan, terakhir kita hanya butuh tawakal kepada Yang Kuasa dengan meningkatkat ibadah kita. Dengan ibadah semua hal akan diperlancar termasuk pekerjaan kita. Jadi jangan pernah lupakan ibadah dalam pekerjaan kita sesibuk apapun itu, kita harus luangkan waktu untuk ibadah.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun