"Maaf Lik, konsultasi lagi. Setelah nyoba-nyoba, ternyata enak Seri 5. Kalo Seri 5 enaknya pilih E39 atau E34 ya Lik? Terima kasih sebelumnya."
Demikian inbox seseorang ke saya.
Lebih dari lima tahunan silam, saat harga beli apalagi biaya maintenis E39 masih (lumayan jauh) teramat mahal (dibanding E34), saya pernah "menasihati" seorang kawan yang hendak membeli E34. Seharian mati-matian saya nasihati pilihannya agar beralih ke E39 saja.
Kenapa?
Secara umum:
- E39 lebih bermasa depan ketimbang E34. Tampangnya masih akan enak dilihat, masih up-to-date, hingga sekian tahun ke depan.
Berbalik dengan E34 yang makin esok pasti akan makin jadul.
Meski kala itu harga beli apalagi maintenis E39 masih (lumayan jauh) teramat mahal dibanding E34, tapi price vs value-nya sebenarnya udah dapet. Dan BMW itu punya ciri, dalam lima tahun ke depan semuanya yang masih teramat susah kala itu (susah = rumit, bukan = mahal) niscaya akan tertaklukkan oleh perkembangan jaman. - Artinya kalau pinginnya dipakai lama, maka E39 sudah bisa mulai dibeli sejak saat itu. Sekali lagi, karena price vs value-nya udah dapet. Kalo E60, masih jauh dari sisi keekonomisannya pada saat itu.
Namun rekan saya tersebut ngeyel. Dia ngotot beli E34 saja. Dan maunya yang V8, enggak mau yang 6 cyls. Alasan dia, dia enggak membenci tampang BMW modern (yang kita anggap saja bergulir mulai E36, E38, E39, apalagi E46 dan seterusnya tentunya), namun doi lebih sangat terobsesi dengan tampang BMW klasik yang lampunya telanjang macam E34 gitu.(Belakangan doi juga nambah lagi E30 karena keklasikan dan karena ke-E30-annya yang kondang gitu plus sekaligus E36 4 cyls buat kaki harian di kemacetan).
Karena dia yang punya duit, akhirnya saya nyerah. "Nasihat" dan segala rayuan maut saya seharian penuh tentang E39 akhirnya mentah di belakang. Doi lantas meminang E34 V8.
***
Lima tahun (lebih) telah berlalu. Apa yang terjadi sekarang?