Mohon tunggu...
Freema H. Widiasena
Freema H. Widiasena Mohon Tunggu... Buruh - Cuman nulis ngasal ngawur abal-abal. Jangan pernah percaya tulisan saya.

Suka menyendiri dan suka bersama. Cuman nulis ngasal ngawur abal-abal. Jangan pernah percaya tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Korban Matic

23 Agustus 2019   11:50 Diperbarui: 23 Agustus 2019   11:57 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kampung halaman pedalaman Kediri gini, sejauh pengamatan sepintas saya, publik masih kurang doyan sama mobil matic. Banyakan maunya pada mobil manula. Eh manual.

Jadinya kayak dua temen saya. Yang pertama kali nyetir mobil matic kami. Keduanya sama-sama mengutarakan report yg sama: pas enak-enaknya nyetir, kaki kiri nginjek rem sekuat tenaga, berasa nginjek kopling yang emang biasanya diinjek sekonyong-konyong bukan pelan-pelan.

Alhasil, seisi mobil pada mencelat ke depan.

Meski bukan kategori apa-apa dan mencelatnya aman-aman saja, sumpah serapah keluar dari para penumpang.

Kebalik sama di luar negeri yang mayoritas kendaraan di sana bisa dipilang "pasti" matic. Saya pernah mbaca di suatu media, sayangnya pas saya googling ulang koq belom ketemu: ada maling yang udah ngerusak mobil buat diembat. Tapi si maling ngurungkan niatnya karena itu mobil transmisinya manual.

Well... Sekarang trend penjualan mobil di Indonesia, khususnya di kota besar, yang laku malah yang matic. Jalanan semakin macet, orang udah males ngopling.

Begitulah, beginilah ketikan iseng saya di siang ini.

-- Freema Bapakne Rahman
26032018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun