Mohon tunggu...
Freema H. Widiasena
Freema H. Widiasena Mohon Tunggu... Buruh - Cuman nulis ngasal ngawur abal-abal. Jangan pernah percaya tulisan saya.

Suka menyendiri dan suka bersama. Cuman nulis ngasal ngawur abal-abal. Jangan pernah percaya tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Selera Saya Rally, Turing Bukan Racing

23 Agustus 2019   10:00 Diperbarui: 23 Agustus 2019   10:35 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Semua orang bebas punya selera. Asal enggak melanggar hukum, aturan, norma; asal enggak merugikan diri sendiri, orang lain/masyarakat, dan alam-lingkungan.

Jika kebanyakan bimmerfan selera ubahan dari standarnya adalah ceper, velg gedhe, ban profil tipis atau semacamnya;

yang kayak ginilah selera saya:

pakai ban yg siap buat melibas tanah-kerikil; dengan deretan lampu tembak/lampu kabut yang siap menembus malam, menembus gelapnya belantara, menerjang kabut dan angin malam.

Berselera, bukan berarti saya punya. Membayangkan itu semua tuh enggak melanggar hukum, aturan, norma; enggak merugikan diri sendiri, orang lain/masyarakat, dan alam-lingkungan bukan?

Saya ini supir turing, bukan supir racing. Selera saya adalah rally.

-- Freema Bapakne Rahman.
06112018

Racing = bahasa kontekstual untuk balapan aspal/sirkuit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun