Ah...masa sih, kota megapolitan dunia yg tidak pernah tidur dan terkenal dengan pengawasan kebersihan yang ketat oleh petugas city council bisa diserbu bedbugs.
Selama saya tinggal di Jakarta, belum pernah melihat yang namanya bed bugs/kutu busuk.
Berita pertama saya dengar enam tahun lalu, dari obrolan dengan seorang salesmen toko kasur Sleepy's di 86 St., Bensonhurst, Brooklyn, NYC, namanya Jason. Ia mengatakan bahwa bulan lalu dia telah menjual 80 kasur dalam 1 minggu, 'really?' tanya saya kurang percaya, 'ya' jawabnya serius.
Apartemen di sana sambil menunjuk ke utara tokonya, terserang kutu busuk dan akibatnya sangat parah.
Penghuninya banyak yang harus berobat ke dokter, semua kasur di dalam apartemen di keluarkan dan dibakar di suatu tempat, apartemen dikosongkan selama beberapa hari untuk di semprot pestcontrol. Koq bisa? darimana bedbugs-nya datang? tanya saya. Jason mengatakan, bahwa kutu-kutu busuk itu datang bersama immigrant dari China dan barang-barangnya. Nah lho, salahkan negara lain, tapi saya diam saja. Gedung apartemen di New York City memang luas dan dan berlantai tinggi, satu building/gedung bisa memuat puluhan apartemen/tempat tinggal/keluarga.
Berita kedua, saya baca di surat kabar the Age, yang memberitakan Bedbugs merajalela di New York City. Wah beneran nih? kenapa masalah yang saya dengar enam tahun lalu itu tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah kota New York? koq malah berkembang jadi kayak disaster begitu? apakah hal ini dianggap hal yang remeh temeh, yang hanya harus dibasmi oleh hanya setiap household/rumah tangga?
Padahal kutu busuk ini berkembang sangat pesat dan berpindah dari satu apartemen ke apatemen lainnya. Seperti halnya kecoa yang pernah saya lihat merayap di dinding luar apartemen2 di NYC.
Sedemikian parahnya penyerbuan para kutu busuk ini, hingga sampai merajalela di daerah pertokoan elite di Manhattan. Salah satu toko yang dikabarkan menjadi korban dan terpaksa ditutup beberapa hari adalah toko pakaian dalam wanita dengan merek terkenal 'Victoria Secret'. Kutu-kutu busuk itu ditemukan merayap-rayap dalam tumpukan pakaian dalam wanita di gudang. Iiiih...saya jadi bergidik membayangkannya, jijik ah, sambil merasa kasihan pada pemilik toko, karena jika sekian banyaknya bangsat kecil itu maka akan sangat sulit dibasmi, tanpa merusak pakaian2 dalam itu.
Semoga mayor/walikota New York, M. Bloomberg, melakukan sesuatu untuk menghentikan illegal immigrant super-mini itu merajalela di kota New York.
Karena New York adalah kota yang nyaman untuk dikunjungi oleh para turis, banyak objek wisata disana, beragam kuliner, transportation yg mudah dan lebih murah jika dibandingkan berwisata ke negara-negara di Eropa. Yang berminat baca berita lengkap, silahkan kunjungi website: the Age.com ketik saja bedbugs pada kolom search, nanti beritanya bisa anda pilih.
Bagi para New Yorker, saya tak bermaksud mengejek kota New York, saya sangat
suka dan berkesan jalan-jalan di kota ini dan akan saya kunjungi lagi.
Hanya saja marilah kita jaga kebersihan bersama, membasmi bugs sekecil apapun yang
mengganggu kenyamanan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H