Selama ini saya telah membaca koran dan menonton televisi Australia tentang berita adanya penyelundupan immigrant gelap ke Australia, melalui Indonesia dengan menggunakan perahu.
Waktu itu saya berfikir, agh...cuma ulah sekelompok juragan perahu yang cari kesempatan memperkaya diri, saya belum percaya jika banyak oknum pejabat di departemen2 pemerintahan yang ikut terlibat. Dalam pembicaraan saya dengan teman2 tentang hal ini, saya selalu membela pemerintah Indonesia, tapi tayangan acara '4corners' di TV ABC mengatakan sebaliknya, dimana muka saya harus ditaruh? saya sungguh malu!
Di samping itu ada berita bahwa pemerintah Australia juga membantu pembiayaan tempat penampungan para pencari suaka di beberapa tempat di Indonesia. Para pencari suaka ke Australia kebanyakan berasal dari negara2 di Timur Tengah seperti Afghanistan, Irak dan Iran.
Akhir-akhir ini perihal pencari suaka yg diselundupkan melalui Indonesia dengan menggunakan perahu, menjadi semakin hangat dengan dijadikannya sebagai topik pemilu para calon perdana menteri di Australia. Pemilu itu sendiri akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 21 Agustus 2010.
Saya terkejut ketika hal ini semakin serius dan ditayangkan oleh TV Australia di channel ABC dalam program "Four Corners', pada hari Senin kemarin.
Dalam tayangan diberitakan dan ditayangkan video berupa bukti2, bagaimana para pencari suaka tersebut di perahukan menuju ke pulau2 terdekat di Australia, dan siapa saja, baik oknum pejabat maupun agen dan para perantara dengan gambar dan apa yang mereka katakan. Asik juga menyimak video ini, karena sebagian pembicaraan direkam dalam bahasa Indonesia (ada 2 wanita makelar kasus disini) dan sebagian tentunya dalam bahasa Inggris.
Jika benar adanya, maka inilah satu lagi kasus korupsi di Indonesia yang memalukan bangsa kita. Saya kira sudah waktunya pemerintah Indonesia bertindak tegas terhadap oknum2 yang terlibat, demi menegakkan harga diri bangsa.
Untuk berita lebih lengkap silahkan anda kunjungi alamat website : abc.net.au/4corners (ketik saja di halaman mbah google, nanti juga terbit beritanya).
Kepada para pembaca, saya mohon ma'af apabila ada kesalahan dalam penggunaan kosa-kata dan tata bahasa serta salah ketik, karena ini adalah tulisan perdana saya....yang baru belajar menulis. :)
Seharusnya di atas ada sebuah gambar kecil tentang berita ini, tapi berkali-kali saya edit dan link, gambarnya tak mau keluar, adakah pembaca yg baik berkenan membantu memberitahu caranya? thx.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H