20 Januari 2014 adalah hari yang biasa saja. Hujan turun dari pagi hingga malam hari. Beberapa tempat dilanda banjir. Beritanya berjejalan memenuhi layar televisi dan halaman koran. Berikut sorak sorai politisi yang dibungkus keprihatinan. Berkampanye ditengah genangan air. Menjual diri kepada rakyat yang tengah ditimpa musibah. Tahun ini adalah tahun politik. Pemilu sudah di depan mata.
Di sebuah kantor yang terletak di Jalan Simongan, Kota Semarang, terlihat banyak kendaraan bermotor terparkir berjejer. Sejak beberapa hari, tempat itu tak pernah sepi dari aktivitas. Mulai pagi hingga malam, bahkan sering kali dini hari.
Kantor yang terletak di depan Kantor Kelurahan Ngemplak ini ternyata adalah kantor sebuah media massa. Harian Rakyat Jateng begitu nama yang tercantum di tembok front office kantor tersebut. Terbaca jelas bahkan dari luar kantor. Beberapa lampion merah tergantung di bagian depan kantor mengingatkan sebentar lagi Imlek, tahun baru China.
Tepat pada tanggal 20 Januari 2014, Harian Rakyat Jateng melakukan soft launching. Peluncuran pertama harian tersebut ke tengah masyarakat Semarang dan masyarakat Jawa Tengah. Per tanggal 26 Januari 2014, Harian Rakyat Jateng akan terbit secara reguler. Menemani masyarakat setiap hari dan tetap terbit walau hari libur atau tanggal merah.
Fokus utama Harian Rakyat Jateng adalah politik dan hukum. Ini menjadikan pembeda Harian Rakyat Jateng dengan koran-koran lainnya di Jawa Tengah. Bisa dikatakan jangan mengaku politisi jika belum membaca Harian Rakyat Jateng.
Sore harinya dilakukan pemotongan tumpeng dan doa bersama. Syukuran kecil-kecilan untuk hari yang bersejarah bagi Harian Rakyat Jateng. Ucapan syukur atas sebuah langkah awal dari sekelompok orang yang bekerja keras demi lahirnya media massa baru di Jawa Tengah. Semoga semangat itu tetap menyala dan persaudaraan yang terjalin semakin erat.
Selamat datang Harian Rakyat Jateng, The Political News Reference. Sebuah warna baru di langit perpolitikan Jawa Tengah
