“Bagaimana bisa mulai menulis?”, kata orang jawabannya adalah MENULIS. Lalu “Bagaimana caranya menulis?”, maka orang itu pun menjawab TERUSLAH MENULIS. Ada yang bilang bahwa menulis itu mudah, karena menulis adalah bicara. Ya..betul, aku sepakat dengan “menulis adalah bicara maka berbicara lewat tulisan”. Bagiku, menulis itu tidak mudah. Karena menulis itu tidak hanya berbicara, tetapi menulis juga berpikir, bercerita dan berbagi. Pada awalnya, pemula akan sangat berhati- hati dalam merangkai kata- kata untuk menjadi sebuah kalimat, agar tidak terlihat aneh. Jangankan satu kalimat, menulis satu kata saja agar tidak terkesan *lebay pun membutuhkan waktu yang sangat lama. Pada intinya penyakit penulis pemula adalah Minder. Selama proses pencurahan pikiran ke dalam tulisan maka akan banyak di hantui oleh pertanyaan “Kira- kira tulisan ku lebay gak ya? Menginspirasi banyak orang gak ya?Kalimatnya udah SPOK belum ya?dsb”. Keresahan pun tidak berhenti pada tahap ini saja, tetapi juga setelah proses pencurahan pikiran ini selesai. Ia akan meminta siapa saja orang yang lewat didepannya untuk membaca tulisannya kemudian ia akan bertanya “Bagus gak tulisan ku?Bagus kan??ya ya ya, bagus kan??” Yah, itu lah mengapa juga “menulis itu tidak mudah” yaitu tidak mudah untuk mengusir hantu- hantu yang ada dipikiran kita. Membutuhkan energy ekstra untuk memberanikan diri mempublikasikan apa yang sedang kita tulis. Tetapi, keresahan- keresahan itu akan lebih baik daripada tidak terpikir sama sekali untuk menulis bukan?.Hemm, modal dasarnya adalah NIAT. Setelah NIAT tahapan selanjutnya yaitu MENCOBA. Apa pun hasilnya, bagaimana pun bentuknya tidak perlu khawatir. Yang dilihat bukan seberapa puitis, seberapa cantik dan seberapa rapi tulisan kita, tapi seberapa tulus menuliskan apa yang ada dalam pikiran untuk berbagi apa pun dan belajar apa pun. Belajarlah Menulis dan Terus Menulis!
Dan menarilah dengan pena, maka kau akan menemukan gerakan gerakan itu secara sendirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H