Mohon tunggu...
Frydo Erozz
Frydo Erozz Mohon Tunggu... -

http://freedlovefreya.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hide and Seek Forever

27 Juli 2011   00:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:21 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Di suatu senja..
Hide dan Seek bermain di hutan.
Tak sadar bahwa mereka sudah tiada..
Dimana mereka harus bermain petak umpet
permainan kesukaan mereka
Selamanya........


***

Seorang wanita,yang kira-kira berumur 28 tahun-an berjalan dengan tertatih-tatih, tergambar jelas raut muka letih di wajahnya,yang akhirnya berubah menjadi raut muka cemas yang amat cemas.
Senja telah tersingkir oleh malam yang gelap dan mencekam,kala wanita itu masih mencari kedua anaknya yang hilang entah kemana,mungkin di telan bumi,atau mungkin menjadi santapan binatang buas,atau mungkin juga disekap oleh para peri-peri jahat di hutan itu,hal yang tak bisa dijelaskan.
Seorang pria berbadan tegap menarik paksa wanita itu,yang tengah menangis sejadi-jadinya,tak dapat menemukan kedua bocah malang itu,
"Malam sudah menjelang,mungkin para peri sedang bermain dengan mereka,dan yakinlah pagi nanti,peri-peri itu akan mengantarkan mereka kepada kita."kata pria itu dengan sangat omong kosong.
***
pagi yang terang,namum kelam....
Pagi sudah di depan mata,namun tak ada terlihat para peri di depan pintu mengantarkan kedua anak mereka,seperti perkataan omong kosong suaminya itu.
Lalu mereka mulai mencari anak-anak malang itu,ditemani oleh beberapa tim pencari lainnya.
Tak lelah mereka mencari kedua anak itu sampai ke dalam hutan,mencari-cari apakah masih ada kesempatan.
Namun bukan sebuah kesempatan yang mereka temukan,yang ada hanya sebuah luka di dada yang amat mendalam,


Hide,bocah berumur 8 tahun,ditemukan didalam sebuah lubang besar dan dalam di hutan itu dengan keadaan tidak bernyawa.Hide yang malang telah terperosok ke dalam lubang itu.
Sementara Seek,kakak Hide,ditemukan 100 meter dari lokasi Hide ditemukan,dengan kondisi yang tak lazim.
Sebuah bangkai manusia yang tubuhnya telah tercabik habis,hanya tulang yang tersembul keluar dari sisa sisa daging yang masih tersisa,leher yang hampir putus,dan bagian perut yang kosong isinya,itulah keadaan Seek saat itu.
Kedua bocah itu ditemukan tak bernyawa,hanya karena bermain petak umpet,
HIDE AND SEEK...



***
Cerita senja Hide,Seek,dan petak umpet...

Hide dan Seek,bocah bersaudara itu berlari-lari riang kala senja itu,membayar waktu dengan cara yang berbeda.Tak beberapa lama terlihat saat senja itu Seek sedang berdiri menangkupkan kedua belah lengannya ke batang pohon besar itu,sambil mengintip-intip.Sedangkan Hide sedang berlari-lari sambil tertawa-tawa,menuju arah hutan itu,lalu hilang diantara semak-semak itu....
***
....Hide.....
Hide terus berlari masuk ke dalam hutan,sambil terus tertawa usil,berharap si kakak tak dapat menemukannya jika dia bersembunyi sejauh mungkin,jauh,semakin jauh sampai akhirnya dia menemukan pohon oak yang sangat besar.Lalu dia mulai terdiam di sana,masih dengan tawa usilnya.
Lama waktu berlalu,kakaknya tak juga menemukannya,namun dia merasa puas.
Seekor kunang-kunang terbang di atasnya,mampu mengalihkan perhatiannya.Yang terlintas di pikiran Hide hanyalah"PERI HUTAN".Binatang bercahaya itu membuat Hide lupa kalau dia sedang bermain petak umpet.Hempasan tangan Hide membuat kunang-kunang itu ketakutan lalu terbang menjauh.
Tanpa rasa lelah Hide terus mengikuti "peri" itu,dan "peri" khayalannya itu telah menuntunnya ke sebuah lubang besar.Hide jatuh dan terperosok....

....Seek.....
8...9....10!
Seek langsung berbalik saat hitungannya selesai.Dia mulai mencari-cari adiknya Hide.Seek tahu bahwa adiknya bersembunyi di hutan itu,lalu masuklah dia ke hutan itu.Semak-semak hutan itu membuatnya risih,rasa gatal di kulitnya membuatnya meringis pelan,tapi tak mengurungkan niatnya untuk menemukan Hide,dengan pikiran "petak umpet" yang polos.
Saat Seek tak bisa lagi menemukan Hide,saat dia sudah mulai lelah dan menyerah,dia mulai memanggil adiknya itu dengan suara lantang,saatnya untuk "pulang",sementara Hide sudah "berpulang".
Saat Hide tak lagi menjawab,Seek mengubah panggilannya yang lantang menjadi teriakan yang pekak.
"HIDE??HIDE???KELUARLAH!!AKU SUDAH MENYERAH!KAU MENANG.AYO PULANG!"
Teriakan Seek membuatnya menemukan sesuatu yang hidup,sekelompok Heina memandangnya dengan geraman yang menakutkan.Seek memandang mereka sebagai seekor anjing peliharaan seperti yang ada di rumahnya.Dia merasa geli melihat Heina-Heina itu.Lalu rasa gelinya hilang saat Heina-Heina itu mulai berlari kearahnya dengan geraman menakutkan.Heina-Heina itu membantai Seek secara sadis,tangis dan raungan Seek tak lagi terdengar saat Heina-Heina itu mulai mencabik-cabik,dan menyantap Seek...
seek tewas...
***

Obrolan polos Hide dan Seek kala senja

Hide:"Kakak,kakak senang bermain petak umpet denganku??"
Seek:"Tentu saja."
Hide:"Aku ingin bermain petak umpet bersama kakak selamanya.."
Seek:"Aku juga,kakak sangat suka main petak umpet,seperti nama kita berdua.."HIDE AND SEEK"
selamanya akan bermain di sini,di hutan dekat villa kita ini.
Selamanya.....
***

Dongeng sang ayah...
"Temukanlah peri bercahaya,tangkaplah jika kau bisa,maka kau akan diberi berbagai keinginan.Ingat!Peri bercahaya,bukan kunang-kunang."

--THE END--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun