Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Balada Jurnalisme Kuning dan Elektabilitas Parpol Jelang Pilkada 2024

22 Juli 2024   11:50 Diperbarui: 22 Juli 2024   12:01 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jurnalisme Kuning dan elektabilitas parpol jelang pilkada 2024. Sumber gambar: The Hub

Munculnya Jurnalisme Kuning (Yellow Journalism) di Amerika Serikat pada abad pertengahan ke-19, akibat persaingan bisnis digital antar media dengan beragam pemberitaan kekerasan, kemiskinan, seksualitas hingga hedonisme, belakangan menyasar kandidat/figur publik di tanah air dalam mengkampanyekan visi dan misi di setiap kontestasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota.

Praktek Jurnalisme Kuning figur publik sangat terasa di Pilpres 2024. Terutama elit politik yang telah mendramatisir segala sesuatu yang tampak sederhana dan personal, berkembang menjadi lahan basah bagi media dalam mencari animo/perhatian pembacanya.

Maka, munculkan berbagai judul dan topik bombastis seputar kehidupan personal dari figur publik tertentu, yang pada akhirnya ikut mempengaruhi elektabilitas parpol.

Beberapa partai politik besar tanah air yang selama beberapa dasawarsa sangat mendominasi peta perpolitikan tanah air, dalam hitungan jam, menurun drastis.

Akibat keangkuhan dan dramatisasi kisahnya terhadap kandidat hingga figur publik tertentu.

Persoalan tersebut dari kacamata pemilih Milenial adalah sesuatu yang kurang mencerminkan etis-profetis.

Beralih dari problematika tersebut, kita juga akan melihat bersama sepak terjang para kandidat yang akan bertarung di Pilkada 2024, baik di tingkat provinsi, kota hingga kabupaten.

Meskipun Pilkada 2024 akan berlangsung pada tanggal 27 November 2024 mendatang, namun unsur jurnalisme kuning dari setiap figur publik sudah terasa di tengah kehidupan bermasyarakat.

Masyarakat selaku objek dari sengitnya pertarungan reputasi sekaligus elektabilitas parpol, seakan tak berdaya dengan banyaknya drama satirisme para kandidat.

Salah satu ruang mediasi yang biasanya dijadikan sebagai bahan referensi warga dalam mencari valid dan tidaknya informasi, yakni: Media pun hanyut dalam euforia tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun