Rindu, bukanlah kata gombalan dari wanita tua yang telah menemaniku sejak 28 tahun lalu.
Sosoknya begitu berkharisma.
Bahkan desiran ombak di lautan lepas pun ikut terkesima.
Burung-burung yang beterbangan di angkasa raya pun, ikut mendengarkannya.
Sayangnya, antara aku dan dia kini terpisah oleh jarak.
Dalam diam, aku tersiksa dengan perasaanku.
Karena wanita tua itu, kini berkulit kering, jalannya pun tak selincah, zaman Siti Nurbaya.
Semakin mengingat belaian tangannya yang tulus, aku pun berjuang untuk menahan tangis.
Bagaimana tidak, laki-laki tak boleh menangis
Kata budayaku dan budayamu.