Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secarik Rindu

16 Oktober 2023   08:55 Diperbarui: 16 Oktober 2023   09:41 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi secarik rindu. Sumber foto; Madjongkecom)

Rindu, bukanlah kata gombalan dari wanita tua yang telah menemaniku sejak 28 tahun lalu.

Sosoknya begitu berkharisma.

Bahkan desiran ombak di lautan lepas pun ikut terkesima.

Burung-burung yang beterbangan di angkasa raya pun, ikut mendengarkannya.

Sayangnya, antara aku dan dia kini terpisah oleh jarak.

Dalam diam, aku tersiksa dengan perasaanku.

Karena wanita tua itu, kini berkulit kering, jalannya pun tak selincah, zaman Siti Nurbaya.

Semakin mengingat belaian tangannya yang tulus, aku pun berjuang untuk menahan tangis.

Bagaimana tidak, laki-laki tak boleh menangis

Kata budayaku dan budayamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun