Salam sports sobat Kompasianer. Indikasi ketidakadilan sejumlah provinsi yang kerap menggunakan jasa pemain dari luar daerah, demi mengejar gelar juara domestik, membuat Kemenpora Zainudin Amali naik pitam.
Bagaimana tidak, setiap mendekati perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON), entah sadar atau pun tidak, ada tendesi atau kecenderungan dari provinsi tertentu yang berambisi untuk mendatangkan pemain profesional dari daerah lain, guna memuluskan langkah mereka, dalam meraih gelar jawara.
Fakta ini dipertegas oleh Kementerian Pemuda dan Olaharga (Kemenpora) RI, Zainudin Amali, yakni; STOP MENGGUNAKAN JASA PEMAIN BAYARAN DARI LUAR DAERAH!"
Lebih lanjut, politikus senior partai Golkar ini mengimbau kepada KONI provinsi untuk lebih profesional dalam mengembangkan talenta-talenta lokal.
Menanggapi permintaan Amali, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) Pusat, Marciano Norman bertekad untuk lebih serius dan profesional dalam mendukung pembinaan talenta-talenta lokal dengan berpijak pada spirit "D'BON.'
Apa itu D'BON? D'BON adalah singkatan dari 'Desain Besar Olahraga Nasional.'
Dukung Kebijakan D'BON, KONI Pusat Serius Kembangkan Talenta Lokal
Kebijakan Kemenpora dalam tagar 'D'BON mendorong pengurus KONI pusat untuk lebih serius dalam memberdayakan talenta-talenta muda yang belum dikelola secara maksimal oleh KONI daerah, dalam hal ini KONI Provinsi.
"Kita semua menjadi bagian dari pemangku kepentingan di bidang olahraga, khususnya pembinaan olahraga prestasi harus merujuk.pada Desain Besar Olahraga Nasional (D'BON) yang telah ditentukan sebagai kebijakan pemerintah untuk meningkatkan prestasi olahraga, timpalnya dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) yang berlangsung di Golden Ballroom Hotel Sultan, Senayan, Jakarta pada Senin (12/9/2022), seperti yang dilihat Penulis melalui laman @Kemenpora.
Amali juga meminta setiap daerah untuk mengajukan diri menjadi tuan rumah PON.