Belajar dari sejarah kelam tersebut, seharusnya kita sebagai suporter harus lebih bijak dalam bertindak.
Makna bijak di sini adalah kita pun harus tahu menempatkan waktu dan ruang dalam berekspresi. Inilah impian dari STY, demi perkembangan sepakbola Indonesia ke depan.
STY juga berharap, transformasi pemikiran konstruktif sejak dini harus ditanamkan kepada netizen Indonesia, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan sosial.
Karena apa yang dicita-citakan STY, bukan untuk kebaikan keluarga maupun bangsanya. Melainkan untuk konsentrasi pemain dan kemajuan sepakbola Indonesia di kancah internasional, terlebih di laga krusial tersisa Grup A Piala AFF 2022.
Catatan; Tulisan ini tidak menggurui, tetapi sebagai masukan yang berharga dari penulis untuk kita semua.
Salam olahraga | Instagram: @Suni_Frederikus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H