Maka, dari situlah, ia ingin berkarya lebih keras lagi untuk membuktikan kualitas permainan sepakbola Indonesia yang lebih baik.
Ya, meskipun proses yang sedang dibangun STY ini akan memakan waktu yang lama. Namun, kita selalu yakin, setiap proses pasti ada 'happy ending-nya.'
Pembangunan Sepakbola Indonesia Baru Dimulai
Tak bisa dimungkiri bahwasannya, sebelum kedatangan STY ke negeri ini, sepakbola kita sudah ada. Bahkan sudah ada sejak zaman 'baheula.'
Akan tetapi, kita pun harus menyadari akan kelemahan dari sepakbola klasik yang selama ini sudah mengalir dalam setiap pikiran, perkataan, dan tindakan kita setiap kali menonton pertandingan sepakbola.
Kebiasaan klasik kita adalah sepakbola itu akan indah, jika harus memainkan 'TIKA-TAK, MAIN CANTIK, dan lain sebagainya.'
Akan tetapi, kita tidak pernah menghargai proses dari setiap pelatih. Bahkan, kita selalu mengagung-agungkan sosok pelatih yang mampu mempersembahkan gelar juara.
Euforia itu pun akan bertahan sesaat. Dan semuanya akan berubah, kala performa timnas tidak berjalan sesuai ekspektasi kita.
Memang, terkadang netizen atau komentator sepakbola online lebih cerdas daripada pemain dan pelatih di dalam lapangan. Tetapi, ketika kita berada di posisi mereka, kita pun belum tentu merealisasikan impian kita. Sebab, imajinasi itu tidak seindah pangeran yang jatuh cinta dalam setiap sinetron yang kita saksikan di balik layar kaca Televisi.
Sepakbola itu tentang "DEWI FORTUNA." Terserahlah saya dan kamu mau menyebutnya 'HOKI' atau apalah, yang terpenting sepakbola itu bukanlah ilmu pasti yang sudah ada jawabannya.
Mari kita kembali lagi pada pemikiran konseptualis STY. STY sejauh ini sudah meletakkan dasar pemikirannya yang sangat visioner. Tinggal bagaimana pelatih selanjutnya, atau pun kita mengikuti cara berpikir demikian, atau justru sebaliknya kita sebagai oposisi dari STY.