Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

STY sebagai Pelatih Konseptualis

4 Juni 2022   15:43 Diperbarui: 4 Juni 2022   16:03 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar; BolaSkor

Maka, dari situlah, ia ingin berkarya lebih keras lagi untuk membuktikan kualitas permainan sepakbola Indonesia yang lebih baik.

Ya, meskipun proses yang sedang dibangun STY ini akan memakan waktu yang lama. Namun, kita selalu yakin, setiap proses pasti ada 'happy ending-nya.'

Pembangunan Sepakbola Indonesia Baru Dimulai

Sumber gambar; BolaSkor
Sumber gambar; BolaSkor

Tak bisa dimungkiri bahwasannya, sebelum kedatangan STY ke negeri ini, sepakbola kita sudah ada. Bahkan sudah ada sejak zaman 'baheula.'

Akan tetapi, kita pun harus menyadari akan kelemahan dari sepakbola klasik yang selama ini sudah mengalir dalam setiap pikiran, perkataan, dan tindakan kita setiap kali menonton pertandingan sepakbola.

Kebiasaan klasik kita adalah sepakbola itu akan indah, jika harus memainkan 'TIKA-TAK, MAIN CANTIK, dan lain sebagainya.'

Akan tetapi, kita tidak pernah menghargai proses dari setiap pelatih. Bahkan, kita selalu mengagung-agungkan sosok pelatih yang mampu mempersembahkan gelar juara.

Euforia itu pun akan bertahan sesaat. Dan semuanya akan berubah, kala performa timnas tidak berjalan sesuai ekspektasi kita.

Memang, terkadang netizen atau komentator sepakbola online lebih cerdas daripada pemain dan pelatih di dalam lapangan. Tetapi, ketika kita berada di posisi mereka, kita pun belum tentu merealisasikan impian kita. Sebab, imajinasi itu tidak seindah pangeran yang jatuh cinta dalam setiap sinetron yang kita saksikan di balik layar kaca Televisi.

Sepakbola itu tentang "DEWI FORTUNA." Terserahlah saya dan kamu mau menyebutnya 'HOKI' atau apalah, yang terpenting sepakbola itu bukanlah ilmu pasti yang sudah ada jawabannya.

Mari kita kembali lagi pada pemikiran konseptualis STY. STY sejauh ini sudah meletakkan dasar pemikirannya yang sangat visioner. Tinggal bagaimana pelatih selanjutnya, atau pun kita mengikuti cara berpikir demikian, atau justru sebaliknya kita sebagai oposisi dari STY.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun