Kondisi inilah yang tidak diinginkan coach STY.
"Saya lebih baik menggunakan jasa pemian muda, ketimbang pemain yang sudah berumur. Memang proses ini cukup memakan waktu untuk menunjukkan hasil positif. Akan tetapi, publik tanah air harus percaya dibalik sebuah proses" Ujar STY melalui laman @TimnasIndonesia.
Ia pun mengaku dirinya mendapatkan tawaran dari luar, tetapi atas cintanya yang besar untuk perkembangan sepakbola tanah air, ia memutuskan untuk bertahan dalam proses itu. Meski proses yang dibangun oleh dirinya, kerap tidak dihargai netizen.
Memang, tak bisa dimungkiri kerinduan terbesar netizen tanah air adalah prestasi dari timnas kesayangannya. tetapi kita juga harus memahami akan proses yang dibangun oleh STY.
Mari, kita semua menyudahi keributan dan tuduhan kepada STY. Karena kita percaya proses yang dibangun STY akan memberikan kejayaan bagi sepakbola Indonesia, meski ke depan STY tidak akan melatih lagi timnas, tetapi konsep berpikirnya akan melintasi setiap  generasi.
Salam olahraga | Instagram: @Suni_Frederikus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H