Kuliah sambil mengenal figur publik lintas profesi adalah salah satu keuntungan bagi mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pers Mahasiswa.
Pers Mahasiswa bukan hanya berkaitan dengan liputan di dalam kampus. Tetapi, kita juga memiliki kesempatan yang sama untuk meliput di luar kampus. Ya, meskipun cara kerja kita tidak dilindungi oleh UU Nomor 40 1999 tentang Pokok-Pokok Pers. Namun, di dalam UU Perguruan Tinggi Nomor 12 tahun 2012 kita sudah memiliki payung hukum dari Kemendikbud dan bekerja sesuai dengan kode etik Jurnalistik.
Nah, pada kesempatan ini, saya akan membagikan pengalaman saya ketika bertugas di Pers Mahasiswa Universitas Dian Nusantara atau yang biasa dikenal dengan Undira.
Kemarin saya dan rekan-rekan Pers Mahasiswa Undira memiliki kesempatan untuk mencari tahu lebih banyak hal seputar bisnis cafe. Narasumber kami adalah pemilik Cafe Malar.
Tepat pada pukul 10.00 WIB, kami keluar dari Universitas Dian Nusantara menuju ke lokasi Cafe Malar di Tebet, Jakarta Selatan.
Kami juga didampingi oleh Rektor (Prof. Dr. Suharyadi) dan juga beberapa Dosen Undira sebagai mentor kami dalam meliput kegiatan di luar kampus.
Kami sangat bersyukur berada di lembaga pendidikan, terutama orang-orang yang memiliki semangat Visioner, Integritas, dan Profesional (VIP) dalam mengarahkan, mengayomi, membimbing, dan menuntun kami untuk mengembangkan passion kami di ranah Jurnalistik.
Kami melihat dukungan itu sebagai suport sistem yang paling penting dalam berkarya. Singkat cerita, kami sudah sampai di lokasi tujuan.
Sejuta pemandangan menyambut kami dengan bangunan Cafe Malar yang terkesan minimalis, tetapi nyaman dan rapi untuk dikunjungi oleh siapa pun.
Kami mulai mempersiapkan peralatan rekam video, materi-materi wawancara dan juga membangun chemistry bersama kedua co-Founder, yakni Pak Zikri dan Ibu Devanka.