Di sini sudah sangat jelas bahwa ketika kita membaca buku dengan tujuan, maka sampai kapan pun kita tidak akan menemukan sesuatu. Justru kebosonan lah yang kita rasakan.
Namun, ketika kita membaca buku dengan mengkonsepkan seperti perjalanan cinta dua orang kawula muda atau pasangan muda mudi, kita akan terus berjalan dalam diksi-diksi yang menggairahkan dan menyenangkan.
Selain itu, kita merasa hari-hari kita pun jadi lebih baik dan dipenuhi cinta.
Inilah yang ditekankan oleh Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA, M.Phil., MA (Rektor Universitas Pradita) kepada peserta webinar "Implementasi Elearning di Perguruan Tinggi; Peluang dan Tantangan dan Solusi" yang diadakan oleh Universitas Dian Nusantara, Sabtu (19/2/2022).
Selain itu, Prof Eko juga menegaskan kepada praktisi pendidikan di Perguruan Tinggi untuk selalu mengikuti perkembangan psikologi (Afeksi) mahasiswa. Tujuannya adalah model pembelajaran yang ditawarkan kepada mereka juga diterima dengan baik.
Jangan sampai ketika mahasiswa mengikuti kuliah online bersama dosen, wajah mereka berkerut-kerut dan tidak ada gairah. untuk itu, Prof Eko menawarkan solusi kepada praktisi pendidikan di Perguruan Tinggi untuk berani meninggalkan model pembelajaran lama yang masih menjadi cerita romantis dan indah bagi segelintir dosen kolonial.
"Jangan bangga dengan kejayaan pada masa lalu, tetapi berusahalah untuk menciptakan model pembelajaran yang lebih sederhana, adaptif dan mudah diterima oleh mahasiswa, ujarnya
Untuk mencapai cara pembelajaran tersebut, ia menambahkan bahwa kesuksesan sangat tergantung kemampuan dosen membangun motivasi dan engagement atau komunikasi dua arah selama pembelajaran berlangsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H