Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bahaya! Rusia Semakin Menggila di Semenanjung Timur Ukraina

12 Februari 2022   03:30 Diperbarui: 12 Februari 2022   04:03 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasukan perang Rusia di Krimea. Reuters

Ketegangan saat ini terjadi delapan tahun setelah Rusia mencaplok semenanjung Krimea selatan Ukraina. Sejak itu, militer Ukraina terlibat perang dengan pemberontak yang didukung Rusia di wilayah timur dekat perbatasan Rusia.

Rusia Melupakan Sesama Bekas Negara Soviet

Pasukan perang RusiaReuters
Pasukan perang RusiaReuters

Chemistry yang dibangun oleh Rusia dan Ukraina zaman Perang Dunia II bukan hanya berakhir dengan kekalahan yang menggenaskan dengan sejumlah denda kepada pihak Sekutu (AS) sebagai pemenang perang.

Namun, bekas-bekas negara Uni Soviet kini sudah tidak saling mengenal. Apalagi kemesraaan yang pernah mereka bangun bersama dalam memperjuangkan paham Komunis (Marxis) di seluruh dunia, kini dalam tanya tanya (?) besar bagi dunia internasional.

Baca Juga: Liga Santri 2022 akan Melahirkan Bintang Baru bagi Timnas Indonesia

Karena apa yang dilakukan oleh Rusia adalah kesalahan masa lalu. Seharusnya sekarang mereka bersatu untuk bekerja sama dalam bidang apa pun. Namun, atas keegoisan Rusia, terlebih campur tangan NATO dan Sekutu lah yang memicu Rusia semakin naik pitam di semenanjung Timur itu.

Faktor Kecemburuan Rusia kepada Ukraina

Pasukan perang Wanita Ukraina.Reuters
Pasukan perang Wanita Ukraina.Reuters

Masalah lain yang disesalkan oleh Rusia kepada Ukraina adalah mereka tidak sudi, jika ke depan, Ukraina akan bergabung dengan NATO.

Padahal mereka memiliki ikatan emosional, sosial dan budaya yang sangat mendalam sebagai sesama bekas negara Uni Soviet.

Untuk itu, Rusia meminta Ukraina untuk mengesampingkan mimpi atau skenario yang sementara direncanakan oleh NATO dan Sekutu.

Bagaimana solusi yang tepat bagi perang segiti antara Rusia, Ukraina dan NATO?

Latihan perang pasukan Ukraina.Suara
Latihan perang pasukan Ukraina.Suara

Masyarakat internasional mengharapkan Rusia dan Ukraina melihat kembali semangat Perjanjian Minsk.

Perjanjian Minsk adalah upaya gencatan senjata yang gagal pada sebelumnya. Selain itu, NATO dan Sekutu jika tidak mencampuri urusan di Ukraina, tentu saja keadaan di Semenanjung Timur Ukraina tidak akan serumit sekarang.

Selain itu, baik Rusia, Ukraina, NATO, dan Sekutu (Amerika Serikat) harus belajar dari pengalaman pada perang Dunia II yang telah mengorbankan jutaan bahkan miliaran nyawa manusia di planet ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun