Ketegangan saat ini terjadi delapan tahun setelah Rusia mencaplok semenanjung Krimea selatan Ukraina. Sejak itu, militer Ukraina terlibat perang dengan pemberontak yang didukung Rusia di wilayah timur dekat perbatasan Rusia.
Rusia Melupakan Sesama Bekas Negara Soviet
Chemistry yang dibangun oleh Rusia dan Ukraina zaman Perang Dunia II bukan hanya berakhir dengan kekalahan yang menggenaskan dengan sejumlah denda kepada pihak Sekutu (AS) sebagai pemenang perang.
Namun, bekas-bekas negara Uni Soviet kini sudah tidak saling mengenal. Apalagi kemesraaan yang pernah mereka bangun bersama dalam memperjuangkan paham Komunis (Marxis) di seluruh dunia, kini dalam tanya tanya (?) besar bagi dunia internasional.
Baca Juga: Liga Santri 2022 akan Melahirkan Bintang Baru bagi Timnas Indonesia
Karena apa yang dilakukan oleh Rusia adalah kesalahan masa lalu. Seharusnya sekarang mereka bersatu untuk bekerja sama dalam bidang apa pun. Namun, atas keegoisan Rusia, terlebih campur tangan NATO dan Sekutu lah yang memicu Rusia semakin naik pitam di semenanjung Timur itu.
Faktor Kecemburuan Rusia kepada Ukraina
Masalah lain yang disesalkan oleh Rusia kepada Ukraina adalah mereka tidak sudi, jika ke depan, Ukraina akan bergabung dengan NATO.
Padahal mereka memiliki ikatan emosional, sosial dan budaya yang sangat mendalam sebagai sesama bekas negara Uni Soviet.
Untuk itu, Rusia meminta Ukraina untuk mengesampingkan mimpi atau skenario yang sementara direncanakan oleh NATO dan Sekutu.
Bagaimana solusi yang tepat bagi perang segiti antara Rusia, Ukraina dan NATO?
Masyarakat internasional mengharapkan Rusia dan Ukraina melihat kembali semangat Perjanjian Minsk.
Perjanjian Minsk adalah upaya gencatan senjata yang gagal pada sebelumnya. Selain itu, NATO dan Sekutu jika tidak mencampuri urusan di Ukraina, tentu saja keadaan di Semenanjung Timur Ukraina tidak akan serumit sekarang.
Selain itu, baik Rusia, Ukraina, NATO, dan Sekutu (Amerika Serikat) harus belajar dari pengalaman pada perang Dunia II yang telah mengorbankan jutaan bahkan miliaran nyawa manusia di planet ini.