Sedangkan pemilik akun @okipratama109 justru mendukung STY dengan komentar berikut. "STY bener-bener megang omongan, kayanya cuma cari striker tipe pemantul dan masih muda, ga mau 'cicip' striker tua walaupun lagi tajem," timpalnya.
Rupanya kolom komentar makin ramai dengan pro dan kontra terkait pemanggilan Spaso seperti yang terlihat lagi berikut.
Pemilik akun @igswnd dengan sinis mengatakan, Coba klo usia di bawah 30 aja 27 28 29, bisa dipanggil sih, tapi sty suka nya striker yg bisa fleksibel enggak hanya di depan, hanya sty yg tau hahaja
Baca Juga:Â Hel Keta Sebagai Simbol Persatuan Atoin Pah Meto (Suku Timor) dalam Pandangan Ernst Cassirer
Sementara respon dari pemilik akun @hyto07 begini "Maen di klub bagus belum tentu main di timnas bagus, karena gaya bermain di klub jauh beda sama di timnas era sekarang," pungkasnya.
STY Berdayakan Striker Muda
Alasan utama STY menggunakan jasa striker muda adalah karier profesional mereka masih sangat terbuka untuk bisa dilirik oleh klub-klub luar negeri.
Jika striker binaannya mampu tampil apik dan konsisten di setiap laga, tentu saja ada peluang bagi mereka untuk berkiprah di luar liga Indonesia.
Untuk itu, kehadiran STY di kubu Timnas Indonesia bukan hanya sekadar sebagai pelatih yang kerja berdasarkan kesepakatan nilai kontrak kerja. Namun, lebih dari itu, STY sudah terlanjur cinta dan bertekad untuk memberdayakan talenta-talenta nusantara yang sangat luar biasa.
Siapa pun dari kita, tentunya kita pasti mendukung apa yang sementara dijalankan oleh STY dalam mereformasi sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik.
Memang, tak bisa dimungkiri bahwasannya, di Liga 1 BRI, ada begitu banyak striker-striker yang tajam dan membahayakan lini depan lawan, tapi sayangnya, usia mereka juga tidak muda lagi.
Oleh karena itu, sebagai langkah yang tepat dan efektif, STY lebih utamakan striker muda sebagai ujung tombak perubahan sepak bola Indonesai di tahun-tahun yang akan datang.