Memanjakan mata dengan pesona alam Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sambil menyeduh secangkit cappucinno cincau bukan menjadi misteri dan rahasia lagi bagi para pelancong tanah air maupun mancanegara. Bagaimana tidak? Keeksotisan Mandalika mengundang hasrat perjalanan bagi siapa pun hanya dengan melihat foto-foto yang bertebaran di media sosial, website pemerintah maupun swasta serta komunikasi antar organisasi, kelompok, massa, dan interpersonal.
Cara-cara praktis di atas adalah bagian dari upaya hubungan masyarakat dalam memasarkan Mandalika. Apa yang mau dipasarkan Mandalika kepada dunia? Tentunya yang pertama adalah panorama alamnya, kebudayaan setempat, dan keramahtamahannya. Terutama yang lagi viral belakangan ini adalah pembangunan sirkuit balap Motor Internasional, MotoGP.
Namun, sebelum mengarah ke sana, perlu adanya perencanaan strategis. Tujuan dari perencanaan strategis adalah kemampuan mengelola dan menetapkan tujuan yang ingin dicapai bersama mitra atau stackholder internal maupun eksternal dalam organisasi tertentu, khususnya dalam hal ini adalah Kemenparegraf.
Selain itu, Wonderful Indonesai bukan hanya terletak pada alamnya saja yang melemahkan mata. Tapi, masalah klasik yang belum selesai dari negara kita yakni intoleransi dan sikap fobia terhadap keberadaan orang lain.
Cara pandang ini menjadi tantangan yang sangat serius bagi penyelenggaraan balapan motor di sirkuit Mandalika. Karena ketika turnamen internasional bergengsi itu diselenggarakan, otomatis pendatang dari belahan dunia mana pun akan bersahabat dan bersentuhan dengan kita.
Dalam kondisi tersebut, apa yang musti kita lakukan? Tentu yang perlu kita lakukan adalah menerima mereka sebagai saudara kita. Karena kehadiran mereka di sirkuit Mandalika juga ikut meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Yang terpenting, administrasi tidak ribet yang nantinya menyulitkan rakyat kecil untuk memasarkan oleh-oleh khas setempat.
Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika
Deretan tempat wisata Mandalika -- Lombok sudah lama mencuri perhatian dunia. Mulai dari pantai terbaik seperti Kuta Mandalika, Tanjung Bango, Selong Belanak, Kepulauan Gili, dan lain sebagainya. Selain pantai, wisata alam lainnya pun tak kalah menarik untuk dikunjungi seperti Gunung Rinjani, Bukit Merese, Tetebatu, Air Terjun Sendang Gile, Desa Bilok Petung, Hutan Monyet Pusuk, dan masih banyak lagi. (Sumber; Kompasiana.com).
Sebagai warga Indonesia kita harus bangga akan keberadaan alam Indonesia yang dari dulu sampai sekarang masih menyimpan keajabaian-kejaibannya. Inilah  serpihan surga yang masih ada di bumi Idonesia. Untuk itu, kita mengenal slogan "Indonesia Aja." Artinya; keindahan hanya ada di Indonesia.
Selain itu, slogan ini mencerminkan bagaimana semangat kolaborasi generasi muda dan tua dalam memajukan pariwisata Indonesia ke arah yang lebih luas dari sebelum Pandemi global.