Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Merawat Bahasa Daerah, Merawat Leluhur dan Pariwisata NTT

3 Juni 2021   14:50 Diperbarui: 3 Juni 2021   15:01 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Ina Bo'i Kupang, NTT. Rakyatntt.com

Ungkapan ini sudah tidak asing lagi dalam keseharian kita.  Jangan lupa pulang artinya setinggi apa pun gelar dan status sosial kita, semua itu berawal dari kesederhanaan. Kita bisa saja pandai dalam berbahasa asing. Namun, kita merasa sulit untuk berbicara bahasa daerah kita sendiri di era digital.
 Apalagi perkembangan teknologi dewasa ini, seolah---olah memaksa kita untuk mengikuti dunia persuasif iklan. Asumsi bahasa persuasif iklan, perlaha-lahan mengasingkan diri kita dengan bahasa daerah kita.

Kampanye

Kampanye bahasa daerah melalui blog pribadi. Dokpri
Kampanye bahasa daerah melalui blog pribadi. Dokpri

Sadar cuy!Sebagai kampanye bahasa daerah, hal pertama yang saya lakukan adalah menulis artikel berbau bahasa daerah di blog saya tafenpah.com.

Cara saya mengemas artikel berbahasa daerah adalah ikut merawat amanah dan pesan moral nenek moyang Nusa Tenggara Timur.

Di sini saya bukan anti bahasa asing. Melainkan antara bahasa asing dan daerah harus seimbang. Karena kita hidup selalu berdampingan dengan kebudayaan orang lain. Identitas diri kita kuat, relasi dengan budaya lain pun semakin berakar kuat dalam terang humanisme.

Kita sudah menangis karena kehilangan nenek moyang kita. Jangan sampai kita pun akan kehilangan bahasa daerah kita. Cukup tangisan duka saat kepergian mereka kala itu. Kini dan nanti kita harus membuat mereka tersenyum di alam baka dengan menguatkan bahasa daerah. Merawat bahasa daerah, merawat pariwisata NTT.

Timor, 3/6/2021

Frederikus Suni

Generasi perbatasan RI-Timor leste

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun