Mesir, Ketua SCA, Osama Rabie dalam kesempatan tampil di Sada el-Balad TV mengatakan kapal Ever Given tak akan bergerak dari Great Bitter Lake, sebelum pemilik kapal membayar kompensasi.
Tensi memanas pasca pembebasan kapal Ever Given antara Osama Rabie dan Bemhard Schulte sebagai Manajer teknisi kapal, meruncing ke Marwa Elselehdar.
Dua hari yang lalu, Bemhard Schulte mengatakan bahwa awalanya kapal membelok, karena angin kencang. Tapi, Osama Rabie tidak menerima pernyataan itu. Osama Rabie mengatakan bahwa faktor angin tak menjadi alasan utama untuk  melindungi diri.
Di sini sangat jelas bahwa antara Osama Rabie dan Bemhard Schulte saling melempar kesalahan. Layaknya, pencuri yang ketahuan.
Kira-kira motif apa di balik ini?
Menurut interpretasi saya, Rabie dan Bemhard mencari pembelaan diri, akibat tuduhan global dari insiden terjepitnya kapal Ever Given sejak 23 Maret lalu. Selain itu, biaya kompensasi dari kerugian yang dialami oleh semua pihak, terutama 400-an kapal yang sejak tanggal 23 Maret antri di ujung kanal.
Nah, tatkala mereka tidak bisa berpikir sehat lagi atau memang takut dengan tekanan global, mereka melemparkan kesalahan kepada Kapten Kapal, yakni Marwa Elselehdar.
Lalu dari mana mereka mengetahui celah untuk menyalahkan Marwa?
Yang pasti dari berita rumor di media sosial. Aduh media sosial memang membawa kesenangan dan penderitaan. Apa yang kita upload hari ini, memiliki dampak di hari yang akan datang. Apalagi ketika kita sudah berhadapan dengan para pembenci kita.
Dilansir dari BBC.Com, Â desas - desus kesuksesan Marwa sebagai Kapten kapal Wanita pertama Mesir menjadi pemberitaan hangat pada tanggal 22 Maret oleh media Arab News. Â Media sosial yang dipakai untuk menyebarkan foto rekayasa Marwa adalah Twitter dan facebook.