London -- Lanjutan kompetisi, leg kedua babak 16 besar, Europa League atau Liga Eropa, kembali mempertemukan Arsenal vs Olympiacos di Stadion Emirates, Kamis, 18/3/2021 atau Jumat, 19/3/2021, pukul 01.00 WIB.
Kans Arsenal untuk lolos ke babak selanjutnya lebih terbuka, ketimbang Olympiacos. Keunggulan agregat pada pertemuan leg pertama, 3-1 menjadi modal bagi Arsenal untuk memenangkan pertandingan pada leg kedua liga Eropa.
Selain itu, kesempatan emas bagi Arsenal untuk lolos ke Liga Champions musim depan, bila mereka menjuarai Liga Eropa musim ini. Ketimbang mereka harus berjuang untuk menempati posisi ke-4 di Liga Inggris, yang kian kompetitif dan sulit.
Tabung gol pada pertemuan leg pertama 3-1, menjadi pemicu Aubameyang dkk, untuk tampil menekan di awal pertandingan.
Anak asuh, Pedro Martins mencoba untuk menyerang dari sisi sayap, tapi serangan mereka dengan mudah dipatahkan oleh anak asuh Mikel Arteta.
Sekalipun klub sepakbola negeri para filsuf Yunani ini berusaha untuk menganalisa dan melakukan penetrasi dari sudut manapun, tapi kelihaian sang arsitek Arsenal, Mikel Arteta menerapkan pola kerjasama yang solid menjadi kunci utama mereka pada pertandingan leg kedua ini.
Peluang emas Arsenal baru tercipta pada menit ke-18 dari sisi sayap kanan. Sayangnya bola menyentuh tiang gawang dan hanya menghasilkan tendangan pojok bagi tim Arsenal.
Pada menit ke-19, penyerang tengah Olympiacos, dengan nomor punggung 11, Youssef El Arabi, kembali mengagetkan kiper Arsenal, Leno. Tapi, bola berhasil dihadang oleh Leno dengan kaki kanannya.
Tensi permainan mulai meningkat, tatkala Abumeang pada menit ke-23 mendapatkan kesempatan emas. Tapi, tendangannya berhasil dipatahkan oleh kiper Olympicos.
Jual beli serangan menjadi seni yang dipertontonkan oleh kedua tim pada pertengahan babak pertama leg kedua lanjutan Liga Eropa.
Seni berfilsafat  berhasil diterapkan dalam permaianan anak asuh Pedro Martins. Arsenal yang tampil dihadapan para pendukung fanatiknya, ikut terpengaruh dengan gaya atau seni permainan Olympiacos. Akibatnya, mereka  sulit untuk menerapkan gaya permainan mereka.