Meskipun berstatus tim tamu, Olympiacos mendominasi jalannya pertandingan. Tatktik atau racikan filosofi permaianan negeri Yunani ini sangat indah dan menarik untuk ditonton. Mereka menghipnotis anak asuh, Mikel Arteta di kandangnya sendiri.
Tanbahan waktu 2 menit di babak pertama tak mengubah hasil pertandingan. Skor kacamata masih menjadi misteri dan kejutan apa yang akan terjadi di babak kedua.
*********
Memasuki awal babak kedua, Fortuni kembali merepotkan pertahanan Arsenal. Tendangan cantik nan menawan Martunis masih belum beruntung. Karena bola yang dilepaskannya melebar tipis di tiang gawang milik Leno.
Seni berfilsafat yang diterapkan oleh tim Olympicos kembali diperagakan di menit-menit awal babk pertama. Arsenal cukup kewalahan untuk menghadapai gempuran dari anak asuh Pedro Martins.
Pemain emas Olympiacos, El Arabi pada menik ke-51, kembali mengacangi kedua bek Arsenal dan bola berhasil mendarat indah nan cantik di gawang Leno. Kedudukan berubah menjadi 0-1. Untuk memenangkan pertandingan pada leg kedua babak 16 besar dini hari ini, tentunya tim Olympiacos harus mencetak banyak gol. Ya, maksimal 3-0 untuk melaju ke babak perempat final Europe League musim ini.
Pergantian pemain pun baru tercipta pada menit ke-56 dari tim Arsenal. Kehadiran kedua pemain pengganti tim Arsenal ini diharapkan untuk menambah gaya gedur Arsenal yang terlihat lesu dan kehilangan permainan cepatnya.
Pada menit ke-57, Pepe melepaskan tendangan akurat dari sisi sayap. Tapi, bola masih berhasil ditangkap oleh kiper Olympicos. Lagi-lagi tendangan keras Pepe masih ditepis oleh kiper Olympiacos.
Ketar-ketir dan penyesalan sekaligus kekecewaan tak bisa ditutupi oleh kiper Arsenal Leno. Berkali-kali ia harus menyelamatkan gawangnya dari keganasan anak asuh Pedro Martins.
Ekspresi kekecewaan dari sang arsitek, Mikel Arteta, bola sundulan anak asuhnya masih melebar jauh dari gawang Olympiacos.
Racikan tim asal negeri filsuf Yunani, Olympiacos yang diperagakan pada pertandingan lanjutan leg kedua babak 16 besar Europe League sangat indah. Seindah seni berfilsafat.
Masalah finishing masih lemah dari anak asuh Mikel Arteta. Padahal peluang emas banyak tercipta di babak kedua. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus dievaluasi oleh Mikel Arteta dan anak asuhnya.