Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Romantisme Cakrawala Negeri dan Budaya Jerman

27 Februari 2021   23:24 Diperbarui: 27 Februari 2021   23:35 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dari Hennie Triana Oberst

Jika jiwamu tak setajam pedangmu, kamu tidak akan sanggup menjalani jalan petarung
(Jalan Bushido)


Ungkapan Filsafat Jepang ini sebagai ilustrasi bagi saya untuk menajamkan jalan pencerahan saya seputar budaya Jerman.


Belajar budaya Jerman adalah hal yang sudah biasa bagi saya. Mengingat backgraund saya berasal dari dunia Filsafat yang dipengaruhi oleh Filsuf berpengaruh Jerman seperti Martin Heidegger, Hannah Arendt, Theodor Adorno, Friedrich Engels, Ludwig Feurbach, Gottlob Frege, Herbert Marcuse, Karl Marx, Friedrich Nietzche, Imanuel Kant, dkk. Terutama saya mengenal sejarah budaya Jerman melalui zaman kejayaan filsafat di Mazhab Frankfurt.


Tapi ada yang lebih segar dan menarik, tatkala saya meramu mantra romantisme dan humanisme negeri Jerman melalui buku " Insight Germany Cakrawala Negeri dan Budaya Jerman."


Buku ini mengisahkan bagaimana kehidupan budaya Jerman dengan segala kemajuan Teknologinya. Selain itu, panorama kebiasaan warga Jerman patut diteladani seputar etos kerja, menghargai waktu dan tetap mencintai adat-istiadat nenek moyang.


Meskipun hidup di tengah kemajuan Teknologi, tapi rakyat Jerman tidak melupakan budayanya. Hal ini berbanding terbalik dengan generasi Milenial di negara kita yang sok-sokan melupakan budaya dari mana ia berasal. Apalagi mereka sudah bersentuhan dengan Teknologi.


Selain itu, budaya dan romantisme rakyat Jerman sangat peduli pada lingkungan. Lingkungan termasuk manusianya, hewan peliharaannya. Nah, para pecinta hewan peliharaan seputar burung merpati, ada value dari budaya Jerman yang patut diteladani. Boleh juga bagi para pecinta kucing.


Penjabaran yang ciamik dan penuh motivasi dari sang pengulik buku ini, seakan membawa kita untuk terus mencicipi romantisme dan humanisme Jerman. Saya merasa jiwaku menari, menyususri labirin panca inderaku untuk terus membaca, berwisata literasi seputar budaya Jerman.


Jerman adalah impian destinasi saya. Apalagi musim salju. Tapi, melalui buku ini, destinasi saya seakan terobati. Meskipun saya belum berkunjung ke negeri penghasil mobil terbaik dunia, tapi saya sudah merasa menyatu dengan kebiasaan orang Jerman. Ya, hanya melalui membaca, saya bisa merasakannya.


"Jika jiwamu tak setajam pedangmu, kamu tidak akan sanggup menjalani jalan petarung." (Jalan Bushido). Pedang imajinasi kamu akan membawa romantisme Jerman, tatkala kamu berkencan romantis dengan buku berkualitas ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun