Pandang yang luwes, tajam dan santun hanya bisa didapatkan melalui pergumulan lintas budaya bersama orang lain.
Kisah pergumulan di tengah budaya lain mampu memberikan selaksa inspirasi. Inspirasi seputar memaknai arti dan pentingnya mencintai kedalaman kearifan lokal yang masih tersembunyi di belahan bumi Pertiwi.
Kekayaan budaya Nusantara masih belum terekspos secara komprehensif ke ranah publik. Karena kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang peduli pada budaya. Justru artikel yang berbau budaya tak banyak yang meliriknya. Malah yang banyak dilirik oleh jutawan mata di bumi Pertiwi adalah artikel yang berbau sensasi.
Sensasi karena memang di dunia maya orang butuh hiburan, bukan butuh sesuatu yang kaku dan monoton.
Kendati artikel budaya selalu minim pengunjung, tapi artikel budaya adalah jantung dari kehidupan setiap orang. Kita hidup dari budaya, mati pun kita disemayamkan berdasarkan budaya di mana kita berasal.
Kisah pergumulan budaya seputar kematian memang selalu menjadi pusat pengkajian ilmu Sosio-Budaya di tanah Pertiwi. Tapi sayangnya, saya tidak bisa mengulik artikel seputar kematian di episode aksara ini. Karena fokus utama saya adalah selaksa inspirasi dari pergumulan cara pandang di tengah budaya lain.
Saya bangga bisa keluar dari budaya Timor, lalu memadu sharing bersama budaya lain di tengah maraknya diskriminasi mayoritas dan minoritas di dalam ruang publik. Kecintaan budaya tumbuh, seiring pergumulan saya di tengah budaya lain.
Salah satu paradigma atau cara pandang yang saya belajar dari orang Batak adalah kemauan untuk menjadi yang terbaik di tanah rantau. Meskipun bermodalkan pergaulan, susah senang selalu bahagia.
Di tanah rantau kita harus tumbuh menjulang awan. Selain itu kita harus menjadi banteng di tanah rantau. Kisah pergumulan saya bersama budaya Batak sudah terjalin semenjak 6 tahun yang lalu.
Secuil inspirasi turut memberikan andil bagi saya untuk berbenah diri. Kendati saya selalu sharing antar budaya di tanah rantau, tapi saya tidak pernah melupakan akar budaya saya sebagai orang Timor.