Usia muda adalah usia menjelajahi nusantara.
Selain menulis, impian saya adalah menjelajahi tempat-tempat wisata yang ada di Nusantara. Mulai dari Pulau Flores, Lombok, Bali, Papua, Kalimantan, dan daratan Jawa. Yang menarik bagi saya adalah menikmati Pantai Teluk Asmara.
Sebelum menikmati pesona Raja Ampat kota Malang, saya berswafoto di pintu masuk. Sekadar menatap keindahan alam yang sangat menakjubkan. Pantai Teluk Asmara identik dengan Raja Ampat Papua. Mengapa? Karena pemandangannya serupa keindahan di Raja Ampat Papua.
Sejauh mata memandang, ada kekuatan maha dahsyat yang tersembul, dibalik pulau-pulau kecil yang memiliki nuansa Raja Ampat, Pantai Teluk Asmara. Yang pasti saya tidak membahas asal-usul pemberian nama Teluk Asrama. Karena saat itu, saya tidak ditemani oleh Tour Guide.
Seberkas sinar mentari menghipnotis saya di antara hijaunya pulau-pulau kecil yang berjejeran menghimpit pantai Teluk Asmara. Air laut yang jernih, makin menggoda birahiku untuk segera menikmatinya.
Momen langkah seperti ini tak saya lewatkan. Saya memilih untuk mengabadikannya dalam bentuk swafoto. Karena bagi saya, foto adalah dokumentasi yang tak bisa ditipu oleh zaman. Saya merasa beruntung, karena momen langkah ini tak bisa dinikmatin oleh semua orang.
Setelah puas menikmati panorama indah dan sejuknya Pantai Teluk Asmara, saya berselancar ke dunia imajinasi. Imajinasi telah menemani saya untuk berdialog dengan semesta Pantai Teluk Asmara. Sembari, saya menimba inspirasi dari keseharian yang membosankan di antara hamparan pulau-pulau kecil yang terbentang dari arah Timur ke Barat, lalu dari Selatan ke Utara. Sungguh menakjubkan panoramanya.