Novel adalah karya fiksi yang mengandung banyak manfaat untuk perkembangan anak kecil.
Membaca novel adalah kegiatan melatih daya kreativitas, afeksi, empati akan nilai-nilai universal kehidupan. Â Kemasan novel terdiri dari berbagai macam ilmu pengetahuan dari sang penulis.
Sebagai penghantar tidur sang buah hati, kebanyakan orang tua biasanya membacakan dongeng, bercerita, bernyanyi, mendengarkan radio, menonton TV, dan masih banyak kegiatan positif lainnya. Kegiatan yang di atas memiliki nilai positif bagi kehangatan anak di tengah keluarga.Â
Anak merasa dihargai, diperhatikan, disayangi dan dicintai. Ketimbang, menemani anak dengan bermain gadget. Sibuk dengan dunianya sendiri. Lalu, anak ditelantarkan. Ditelantarkan berkonotasi positif, bukan negatif ya.
Pola pembelajaran anak setiap orang tua berbeda dan unik. Tergantung latar belakang orang tua. Penulis biasanya menemani ponakan dengan membaca novel. Bagi penulis, membacakan novel kepada ponakan yang masih kecil, bertujuan untuk melatih daya afeksinya. Ya, semacam membuat BANK ide, meminjam penulis kondang Pak Khrisna Pabichara. Mudah-mudahan beliau tidak membaca tulisan ini. hehehe.
Bila dalam istilah Pak Khrisna Pabichara,"Bank Ide." Penulis mendirikan Bank Alam Bawah Sadar." Karena penulis selalu yakin dan percaya bahwa setiap kegiatan yang dilakukan secara kontinyu (terus-menerus), akan terekam dalam bawah sadar setiap orang. Khususnya bagi ponakan penulis.Â
Penulis merasa senang dan bahagia setiap kali membacakan karya novel untuk ponakan yang masih kecil. Harapannya ponakan penulis kelak menjadi seorang penulis novel.
Daya kreativitas, afeksi, empati dan nilai-nilai universal dalam karya novel penulis simpan di Bank Alam Bawah Sadar ponakan. Penulis yakin pasti anda pembaca bertanya, kenapa kok harus membacakan karya novel kepada seorang anak kecil?Â
Apakah daya tangkap seorang anak kecil, serupa dengan orang dewasa? Orang dewasa juga membaca novel, terkadang tidak mengerti nilai-nilai universal dari sebuah karya novel, apalagi seorang anak kecil?
Pertanyaan-pertanyaan di atas tak salah. Kan penulis sudah mengatakan di awal bahwa cara pendampingan setiap orang terhadap anak kecil itu berbeda dan unik. Nah, berbeda dan unik inilah ciri khas original dari pendampingan penulis kepada ponakan.
Sekiranya potretan, Menemani Ponakan Dengan Membaca Novel' memberikan paradigma/cara pandang baru bagi setiap orang  dalam mendampingi perkembangan afeksi seorang anak kecil.Â