Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menghadirkan Teks Bacaan dalam Keseharian Mahasiswa

19 Desember 2020   11:49 Diperbarui: 19 Desember 2020   13:12 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak mahasiswa membaca buku, majalah, koran, berita online, tapi tidak pernah hadir dalam setiap teks bacaan. Membaca hanya dijadikan sebagai ladang promosi/branding kepada teman-temannya, bahwasannya ia adalah orang yang mencintai dunia literasi.

Literasi memiliki banyak cabang yakni, literasi membaca, menulis, kemampuan mendengar, menganalisasi/merencanakan keuangan, mengolah afeksi (emosi), dll. Penulis hanya membahas literasi membaca. 

Membaca adalah kegiatan berwisata bersama setiap teks bacaan. Tapi, kemampuan mahasiswa dalam menghadirkan teks bacaan dalam keseharianya masih sangat memprihatinkan. 

Bisa jadi, karena budaya membaca masyarakat kita yang masih sangat minim, daripada  negara-negara yang sudah menjadikan budaya membaca sebagai teman, sahabat dalam mencari arti dan makna kehidupan.

Selain itu,mahasiswa terpaksa membaca karena adanya tuntutan dari setiap tugas yang diberikan oleh Dosen pengampuh mata kuliah tertentu. Ya, jika tak membaca, maka tidak bisa mengerjakan tugas. Jadi, jalan terbaik adalah membaca untuk mencari referensi, sumber, rujukan untuk menyelesaikan tugas paper dari dosen.

Nah, berikut adalah pendekatan yang penulis tawarkan kepada mahasiswa dalam menghadirkan setiap teks bacaan dalam kesehariannya.

  • Sebaiknya kesibukan yang lain tidak dihadirkan saat membaca

Artinya, saat anda membaca, ya pikiran anda benar-benar ada dalam menggauli destinasi teks bacaan. Misalnya, selama 15 menit, anda hanya menikmati teks bacaan. 15 menit adalah quality time untuk membangun dialog bersama penulis teks bacaan. 

  • Tahu alasan mengapa anda harus membaca

Bila bacaan hanya dijadikan sebagai ajang promosi, mendingan anda melakukan hal yang lebih penting! Tak ada guna, anda memaksa untuk membaca, tapi tiada satu pun yang nyantol di dalam pikiran. Sama saja, anda membuang-buang waktu. Karena setiap teks bacaan memiliki potensi dalam memaknai arti dan makna kehidupan.

Sekiranya, tulisan sederhana ini, dapat memberikan secuil pengetahuan baru bagi mahasiswa yang sedang berjuang di dalam menggapai impiannya di dunia pendidikan.

Sekian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun