Cahaya Timor tenggelam bersama batu karang, pantai, perbukitan, padang sabana, hutan dan tanah tandusnya. Kehidupan di bawah mentari pagi, tak seindah tunas muda Timor. Mereka semakin tenggelam bersama senja.
Mentari selalu terbit dari ujung Timur, dan terbenam di ujung Barat. Tunas muda Timur, khususnya Timor Barat (Kefamenanu), semakin hilang ditelan batu karang, pantai, sabana dan perbukitannya. Sayangnya, keindahan pantai, batu karang, padang sabana dan perbukitannya ditelantarkan begitu saja.
Rasanya, tunas muda Timor tak memiliki semangat juang untuk menunjukkan jati dirinya (identitas) di kancah Nasional. Padahal, mutiara-mutiara yang terpendam di pelosok tanah Timor memiliki potensi yang amat besar bagi kemajuan kota Kefamenanu.
Lalu, di manakah jati dirimu, Tunas muda Timor (Kefamenanu)? Penulis sangat merindukan kemajuan bagi kota Kelahiran kita.
Tunas muda Kefamenanu, bisakah keluar dari dunia guamu? Karena di luar gua, kemajuan kota Kefamenanu ada di tangan kita.
Hai, saudaraku, kota kecil yang penuh warna - warni sedang tidak baik-baik, ya! Setiap hari ada perang wacana, dan mencari siapa yang terbaik di kota Kefamenanu. Sementara, kemiskinan semakin meredup, seiring Tunas muda Kefamenanu terprovokasi dan semakin tenggelam bersama mulut madu yang menghiasi media-media lokal Timor.
Sebagai Tunas Muda Kefamenanu yang berintelek, seyogyanya kita tak perlu ikut campur dengan permainan wacana dalam ruang publik. Ruang publik itu hanya dijadikan sebagai ajang pencarian kekuasaan, ketenaran dalam politik.
Politik adalah bagian dari bisnis. Mengingat politik demokrasi saat ini sudah tak sesuai koridornya. Politik yang baik adalah seni mencari solusi dalam kemajuan bersama.Â
Meredupnya cahaya Timor Kefamenanu adalah absennya pikiran generasi intelektual kota Kefamenanu. Artinya, ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh  kaum intelek Tunas Muda Kefamenanu. Kenyamanan dalam dunia gua, semakin mematikan semangat juang dalam menciptakan karya untuk kemajuan kota Kefamenanu.
Malahan, masalah politik menjadi menu utama Tunas Muda Timor Kefamenau setiap hari. Akibatnya, ilmu pengetahuan yang dipelajari selama 4 tahun di Universitas ikut terkubur di dalam dunia kenyamanan mereka.