Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Gagal di Usia Muda Lebih Baik

5 November 2020   10:48 Diperbarui: 5 November 2020   12:02 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup hanya sebatas numpang makan, minum, bermain, menonton, bekerja, tertawa, menderita dll. Bila hidup hanya sementara, jejak apa yang anda tinggalkan? Gagal adalah senjata menuju pintu kesuksesan. Memang tangga nada menuju pintu kesuksesan itu berliku, penuh tantangan. Yang terpenting bagi kita adalah daya juang, semangat, komitmen dan perbanyak aksi daripada rencana.

Aksi, tindakan adalah pintu awal menuju tangga nada kehidupan. Banya orang pandai berencana, tapi mentok diaksi. Rencana sebagus apa pun tak akan terlaksana, bila anda tak bergerak.

Penulis kerap jatuh dan bangun dalam segala hal. Termasuk penulis meninggalkan bangku perkuliahan pada semester 4 di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang. Saat penulis memutuskan untuk berhenti kuliah, ribuan kecemasan, pesimis terpancar dari raut wajah teman-teman penulis. 

Jujur, penulis merasa dilema saat itu. Karena budaya menghakimi, menstigma orang yang gagal  masih berakar kuat dalam budaya, pola pikir masyarak kita dari zaman lampau hingga sekarang (Past Tense - Present Tense).

Memang penulis akui bahwa, saat itu basik/kemampuan softskill dan hardskill penulis masih sangat minim untuk bersaing di dunia kerja. Rasa pesimis menghantui setiap detik, menit, sejam, sebulan bahkan setahun bagi penulis. Psikologis penulis down. Sementara di setiap perempatan, ada cibiran, hinaan kepada penulis.

Alhasil, penulis terus memperbanyak relasi, membaca buku, berdiskusi bersama siapa saja dalam mencari ilmu pengetahuan. Seiring berjalannya waktu, penulis merasa bahwa keputusan untuk meninggalkan bangku perkuliahan adalah pilihan tepat. Karena penulis banyak berkembang dari segi ilmu pengetahuan, karakter, pergaulan, pola pikir akan masa depan.

Setiap hari, penulis selalu menanamkan tiga hal yang menjadi motivasi, vitamin bagi penulis dalam mencari arti kesuksesan. Ke-3 hal itu antara lain:

1. Sugesti

2. Menerima diri apa adanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun