Kehadiran revolusi Industri 4.0 menggeser toko offline menuju online. Barang siapa yang tak mengikuti perkembangan zaman akan kalah bersaing dengan mereka yang mengubah pola pikirnya.Â
Revolusi industri 4.0 telah hadir dalam keseharian manusia. Manusia tak bisa lari dari kenyataan ini. Sebab puncak dunia online adalah sekarang.Â
Pola pikir adalah jalan menuju keberadaan usaha anda di tengah persaingan pasar. Logika pasar selalu mengikuti konsumen. Konsumen memiliki kemudahan dan kenyamanan dalam belanja online.Â
Keberadaan toko online dengan mudah menyalib toko offline. Merujuk pada riset yang dilakukan oleh Kredivo dan Katadata Insight  Center yang bertajuk "Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia Tahun 2019.
"Adaptasi kebiasaan baru dengan berbagai perubahan perilaku masyarakat, menuntut pelaku bisnis terus memahami tren dan perilaku konsumen, baik itu sebelum maupun saat pandemi," terang General Manager Kredivo Indonesia, Lily Suriani. Suara.com
Adaptasi adalah jembatan kehadiran toko online yang berkembang  pesat saat ini. Sebagai pelaku bisnis memahami perilaku konsumen adalah senjatanya. Mengingat usia produktif sekarang didominasi oleh generasi milenial. Generasi yang yang sangat menyukai sesuatu yang fleksibel, termasuk memenuhi kebutuhannya.Â
Generasi milenial adalah potensi pasar yang sangat menguntungkan dari sisi penghasilan. Karena daya konsumtif yang tinggi. Tingginya daya konsumtif generasi milenial adalah dunia fashion. Selain kuota internet.
Hal yang perlu dilakukan oleh pelaku bisnis adalah ikuti zaman. Ikut zaman berarti mampu beradaptasi dengan permintaan pasar. Terutama memahami perilaku konsumen generasi milenial.Â
Selain itu, pelaku bisnis harus punya kemampuan dalam sistem jaringan internet. Oleh karena itu, cintailah pengetahuan baru. Upgrade pengetahun baru adalah cara bertahan di era revolusi industri 4.0.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H