"Lagian, superego orangtuaku tak bisa dilawan, man"
"Anyway, kopinya gratis ya, man?"
"Ngak! Kau harus bayar dong, sintia.
"Man, kok sama ponakan aja pelit amat sih"
"Bukannya man pelit sama ponakan, tapi kelemahan kita orang Timor adalah jiwa sosialnya tinggi banget. Makanya, usaha kita ngak maju -- maju."
"Selain itu, man mau mengajarkan kepada ponakanku yang cantik ini untuk belajar bertanggungjawab dan mandiri. Coba kau lihat dan belajar budaya Eropa. Di mana, mereka sangat mandiri dalam segala hal. Mereka minum secangkir kopi di kedai kopi aja, bayar masing -- masing."
"Aaaah, man kok sok tahu aja, sih."
"Man bukan sok tahu, tapi man banyak belajar dan banyak baca buku -- buku yang berkaitan dengan budaya Eropa."
"Wah, man hebat dong."
"Man, bukan hebat. Tapi, man selalu ada kemauan untuk belajar hal baru." Makanya, ponakanku juga harus punya kemauan untuk belajar. Dan ingat ajaran dari salah satu filsuf favorit man ya, "pengetahuan sejati adalah mengetahui bahwa kamu tidak tahu apa -- apa (Sokrates)."
"Wah, keren banget, man. Tapi, aku bingung siapa itu Sokrates?