Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

4 Tips Merawat Lansia bagi Caregiver

23 Agustus 2020   22:25 Diperbarui: 23 Agustus 2020   23:07 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia hidup berdasarkan siklus waktu. Kebutuhan akan caregiver/penjaga lansia semakin berkembang saat ini. Komunitas penyedia caregiver semakin banyak kita temukan di sudut-sudut kota Metropolitan.

Berdasarkan pengalaman saya sebagai caregiver selama 1 tahun, saya menemukan 4 cara/tips yang sekiranya bisa membantu profesi caregiver dalam mendampingi para lansia.

1. Memahami Psiko-emosional pasien

Tanggal 28 Juni 2019, saya dapat tawaran pekerjaan dari salah satu kenalan yang berdomisili di kota metropolitan Jakarta.  Pekerjaan yang ia tawarkan kepada saya adalah menjaga salah satu mantan jenderal yang sedang dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Jl. Abdul Rahman Saleh No. 24 Jakarta Pusat.

Background saya sebagai eks frater dalam pembinaan calon Imam Katolik selama 5 tahun di Seminari Tinggi SVD Surya Wacana Malang, sama sekali tidak mempunyai bayangan untuk merawat lansia.

Malam itu, saya berefleksi tentang kemampuan diri saya dalam menjaga lansia. Setelah melalui discerment selama beberapa jam, akhirnya saya menerima tawaran pekerjaan itu.

Saya menghubungi pihak keluarga dari pasien untuk menerima pekerjaan tersebut. Pihak keluarga pasien pun sangat welcoming dengan kehadiran saya untuk menemani orangtua mereka yang sedang dirawat nginap di RSPAD Gatot Soebroto.

Jauh di dalam lubuk hati saya yang paling dalam, ada rasa cemas, takut dan segan dengan pasien. Apalagi pasien adalah mantan Jenderal Angkatan Darat. Namun, saya berani mengambil resiko dalam terang ketidaktahuan untuk mempelajari hal baru.

Singkat cerita, tanggal 28 malam saya bertemu dengan keluarga pasien di salah satu rumah makan yang tidak jauh dari RSPAD Gatot Subroto. Tujuan pertemuan kami adalah mereka ingin mengenal saya, termasuk background saya. Selain itu, mereka juga memberitahukan kondisi pasien. 

Secara kesehatan, kondisi pasien masih mandiri dalam segala hal diusianya yang ke-80 tahun. Akan tetapi yang menjadi masalah atau keluhannya adalah tempurung lututnya sudah tak berfungsi sebagaimana  manusia yang sudah memasuki usia lanjut. Jadi, pasien mengambil jalan untuk menggantikan tempurung lututnya dengan operasi. Saya tidak tahu istilah dunia medis untuk sebutan bagi operasi penggantian lutut. Saya hanya tahu lutut buatan, maaf kalau saya salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun