Banyak sekali diskusi di Kompasiana yg membahas mengenai persoalan di atas. Baik yg ditulis oleh teman-teman Kristen/Katolik, maupun teman-teman Muslim. Diskusi mengenai hal ini selalu menjadi topik yg hangat atau malah panas. Kali ini saya tidak akan membahas topik ini melalui ayat-ayat Alkitab. Sudah banyak teman-teman lain yang membahasnya.
Saya ingin mengajak Anda untuk kembali ke jaman ketika Yesus hidup. Kita coba melihat apa sih yang dipikirkan oleh orang-orang jaman itu, terutama bangsa Yahudi, mengenai Yesus. Â Kita mencoba memahami situasi saat itu. Kita mulai pemahaman ini dengan dua pertanyaan .
PERTAMA. Adakah ayat di Alkitab yg secara literal mencantumkan perkataaan Yesus  "Akulah Tuhan atau Akulah Allah" ? Jawabannya: setahu saya TIDAK ADA. Yang ada adalah ayat-ayat yang kita pahami sebagai klaim Yesus bahwa diriNya adalah Tuhan.
Kenapa?
Bayangkan seandainya Yesus secara literal berkata "Akulah Allahmu yg turun ke bumi!", apakah orang-orang jaman itu akan percaya? Pasti tidak! Mereka akan menganggap Yesus gila J
Bayangkan juga seandainya Yesus memilih para muridnya sambil berkata "Ayo tinggalkan pekerjaanmu dan ikut aku Allahmu!"  Para murid akan melirik Yesus dan berkata dalam hati "Orang gila darimana lagi nih?!" J
Jadi sangat masuk akal kalau Yesus menggunakan "cara lain" untuk mengungkapkan keTuhanannya. Ini dilakukanNya secara bertahap. Sedikit demi sedikit sampai mencapai puncaknya pada kebangkitanNya. Ayat-ayatnya? Buaaanyak bertebaran di Alkitab. Saya tidak akan membahasnya di sini J
Sebagian orang mungkin akan mengatakan "Kalau begitu, jangan-jangan ini rekayasa orang-orang Kristen/ Katolik saja?!" Jawabannya: TIDAK. Penjelasannya? Ada di pertanyaan kedua ....
KEDUA. Kenapa orang-orang yg hidup pada jaman itu (baca: bangsa Yahudi) "membenci" Yesus? Apa yang salah dengan Yesus?
Kita semua tahu bahwa Yesus melakukan hal-hal yang benar. Mengajarkan Kasih. Membuat mukjizat. Mengajak orang-orang lebih taat kepada Allah dan perbuatan baik lainya .... Tetapi anehnya kok tetap "dibenci" ya? Lebih aneh lagi, orang-orang jaman itu memilih penjahat untuk dibebaskan daripada Yesus yang akhirnya di salib.
Kenapa?