Mohon tunggu...
Fredrik Dandel
Fredrik Dandel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang ASN yang terpanggil kuat dalam Pelayanan Kerohanian, hingga dapat menyelesaikan pendidikan S1 Theologia dan sekarang sedang melanjutkan Studi S2 Pastoral Konseling pada STT Bethel Indonesia Jakarta.

Selagi aku diperkenankan Tuhan untuk melayani, maka aku akan membaktikan hidup ini untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Maka lakukanlah segala sesuatunya untuk Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Kristus Anak Daud dalam Injil Sinoptik

19 Desember 2021   06:42 Diperbarui: 19 Desember 2021   08:00 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jawabannya adalah bahwa melalui Daud sebagai orang yang dikasihi oleh Allah, Allah telah membuat suatu perjanjian yang penting, yang disebutkan sebagai Perjanjian Daud (2 Samuel 7 : 9-16). Meskipun isi Perjanjian Daud tersebut juga terkait dengan Perjanjian Allah dengan Abraham yang juga disebut Perjanjian Abraham, yakni : Tuhan berjanji untuk menjadikan nama Daud besar (ay. 9) serupa dengan janji Allah kepada Abraham (Kej. 12 : 2); Tuhan menjanjikan suatu tempat dimana Ia akan menanamkan Israel (ay. 10), yang merupakan persamaan dengan janji Allah untuk memberi suatu negeri kepada Abraham, dan janji untuk menjadikan negeri itu suatu tempat yang aman (ay. 10-11) yang mengingatkan pada janji Tuhan bahwa Ia akan mengutuk mereka yang mengutuk Abraham (Kej. 12 : 3). Tiga bagian pertama dari perjanjian Daud ini adalah menempatkan Daud dalam garis keturunan Abraham dan menunjukkan subordinasi perjanjian itu terhadap perjanjian Abraham. Namun terdapat sesuatu yang berbeda / yang lain dari isi Perjanjian Daud tersebut yang dapat dilihat dalam ayat ke 12 dari Kitab II Samuel pasal 7, yakni disana dijanjikan bahwa keturunan Daud akan ditetapkan di atas takhta kerajaan sesudah dia, pengganti Daud akan mendirikan Bait Suci yang ingin sekali didirikan oleh Daud (ay. 14), isi perjanjian ini juga merujuk kepada Salomo sebagai anak Daud. Lihat Survey Perjanjian Lama -- Hill dan Walton.  

Dan yang paling penting dalam perjanjian Daud ini, adalah tentang mengkokohkan takhta kerajaan untuk selama-lamanya atas keturunan Daud, serta janji Allah untuk menjadi Bapanya, dan keturunan Daud tersebut akan menjadi anak-Nya, yang merujuk kepada Yesus yang adalah Mesias yang dijanjikan yang berasal dari Keturunan Daud. Tentang hal ini, dijabarkan dengan jelas dalam Luk. 1 : 69; Yoh. 7 : 42; Kis. 2 : 30; Roma 1 : 1 -- 6; 2 Tim. 2 : 8; Wahyu 22 : 16 , dll.

Kesimpulan 

Mulai dari Matius pasal 1 menjabarkan bukti silsilah Yesus yang dari sisi kemanusiaan-Nya berasal dari keturunan Daud melalui Yusuf. Juga dalam Lukas pasal 3 menjabarkan silsilah Yesus dari garis keturunan ibunya, Maria yang juga merupakan keturunan Daud. Namun yang terutama bahwa Kristus disebut sebagai Anak Daud, merujuk kepada gelar Mesias-Nya seperti yang dinubuatkan dalam 2 Samuel 7 : 9 - 16.

Dalam Matius 22 : 41-46; Mrk. 12 : 35 -- 37; dan  Luk. 20 : 41 -- 44 dikisahkan terjadi suatu percakapan antara Tuhan Yesus dengan orang-orang Farisi tentang Mesias yang diakui oleh orang Farisi sebagai "Anak Daud". Tuhan Yesus sendiri bertanya kepada mereka : "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya ...... jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula ?. Pertanyaanya yang kemudian mereka (orang Farisi) tidak menjawabnya.

Dari uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa sesungguhnya, Yesus yang adalah Mesias dari Anak Daud, adalah Allah sendiri yang datang menjadi manusia sebagai penggenapan nubuatan tentang kasih Allah yang memulihkan umat manusia, yang dirancangkangkan oleh Allah ketika manusia pertama Adam dan Hawa mulai jatuh ke dalam dosa. Allah sendiri yang turun dari Sorga dan berdiam dalam diri manusia Yesus yang lahir dari keturunan Daud. Dia adalah Raja di atas segala Raja, takhta kerajaan untuk selama-lamanya atas keturunan Daud. Pada Yesus ada keselamatan, pada Yesus ada harapan, pada Yesus ada pemulihan, pada Yesus kita temukan kasih Bapa kepada anak-anakNya, pada Yesus ada segala-galanya yang kita butuhkan dalam hidup ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun